Ada Harapan untuk Bapak Taneo, Korban Seroja di Mata Air

Ownership Suara Harapan dengan Korban Seroja

“Tim tersebut hampir putus asa. Namun ada Gembala (pendeta) kembali menguatkan mereka untuk coba turun sekali lagi di titik yang telah diperoleh dari media Suara Harapan,” ungkap Bapak Taneo mengulang kisah tim dari GBI Tunas Daud.

Tim GBI Tunas Daud, Kepala Desa Mata Air, dan Korban Seroja

Majalah Suara Harapan – Sejak Siklon Tropis Seroja meluluh lantahkanrumahnya di di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang-NTT, pada April 2021 lalu, Bapak Taneo bersama keluarga harus tinggal di dapur berukuran 3×3 meter persegi.

Segala daya upaya sudah mereka lakukan untuk membangun kembali rumah yang rusak tersebut namun belum kesampaian karena belum cukup dana.

Untungnya, melalui pemberitaan di media Suara Harapan pada bulan Agustus kemarin, ada Jemaat Tuhan yang tergerak untuk membantu Bapak Taneo. Mereka adalah Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tunas Daud yang dipimpin Pdt. Izhak Eduard Rihi, ST.

Baca Juga :  PEREMPUAN SAKSI KEBANGKITAN YESUS KRISTUS

Bapak Taneo kepada Suara Harapan, Sabtu, 25 September 2021, menyampaikan bahwa ketika berita itu dipublikasikan, tim donatur dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tunas Daud langsung bergegas mencari rumahnya. Namun, sampai minggu ketiga mereka belum berhasil menemukan lokasi rumahnya.

“Tim tersebut hampir putus asa. Namun ada Gembala (pendeta) kembali menguatkan mereka untuk coba turun sekali lagi di titik yang telah diperoleh dari media Suara Harapan,” ungkap Bapak Taneo mengulang kisah tim dari GBI Tunas Daud.

Baca Juga :  Rp.500 JUTA CSR BANK NTT UNTUK SINODE GMIT

“Akhirnya tim bersepakat dan berkomitmen kembali mencari lokus yang dimaksud. Berkat doa dari Bapak Gembala, Tuhan menuntun mereka mendapatkan korban berdasarkan data dari Suara Harapan,” lanjutnya.

Kepala Desa Mata Air Benyamin Kanuk,S.Pd.K. melalui pesan WhatsApp kepada Suara Harapan menyatakan jika anak-anak Tuhan yang mau membantu ini mendapat informasi dari pemberitaan media Suara Harapan.

Ia menambahkan, adapun bantuan tersebut murni dari keterpanggilan, kepedulian, dan kasih. Mereka akan menanggung semua material berupa semen, pasir, batako, seng, paku dll untuk pembangunan Kembali rumah Bapak Taneo.

Baca Juga :  Menag Serahkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Gereja

Alumni STAKN Kupang ini menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gembala GBI Tunas Daud, tim panitia dan juga kepada Suara Harapan yang telah secara totalitas membantu warganya yang berada di Desa Mata Air.

Ia berharap pemerintah tidak pilih kasih dalam bantuan korban seroja. “Karena informasi yang saya peroleh di tempat lain sudah mulai pengerjaan. Kenapa di Kupang Tengah (Mata Air) tidak tersentuh,” ungkapnya.

Kepala Desa Mata Air

“Ada apa dengan semua ini? Marilah, kita adil dalam pelayanan kepada masyarakat, karena Masyarakat di Kupang Tengah (Mata Air) juga bagian dari Masyarakat Kabupaten Kupang,” pungkas Benyamin.*Tim/ENS/YL

Komentar