Teladan Ketaatan Maria dan Elizabeth Kepada Tuhan Melampaui Visi dan Keterbatasan

Yesus memberi kita kehidupan baru, harapan baru, dan sukacita baru! Tuhan sangat mencintai dunia itu sehingga dia mengutus Putra tunggalnya untuk menjadi Juruselamat kita! Inilah Natal. Bagaimana kita telah mempersiapkan diri kita untuk menerima Dia dan bagaimana kita telah mempersiapkan diri kita untuk diterima oleh Dia? Untuk alasan ini, Natal bukan hanya perayaan satu hari tetapi sebuah musim perayaan.

Zakaria Ngelow

RENUNGAN MINGGU ADVEN IV 2021

Majalah Suara Harapan – Empat Minggu Adven merupakan waktu persiapan dan harapan. Saat kita memasuki perayaan Natal, teladan iman dan ketaatan Maria dan Elizabeth kepada Tuhan menuntun kita untuk melihat melampaui visi dan keterbatasan kita untuk menyambut Tuhan di tengah-tengah hidup kita. Pembacaan Alkitab pada hari Minggu ini memaklumkan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah lama dinantikan, yang datang untuk menyelamatkan kita semua.

Baca Juga :  Yesus Pemimpin Berkharisma: Membawa Damai Dengan Cara Damai

Gereja berpegang pada janji-janji Allah sepanjang waktu, terutama ketika kita dihadapkan pada ketidakpastian atau kesulitan. Dengan memaklumkan “Tuhan beserta kita”, Tuhan memasuki sejarah manusia dalam perjumpaan kasih secara pribadi. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Minggu-minggu Adven ini telah menjadi persiapan untuk bertemu dengan Yesus. Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita siap untuk kedatangan Yesus. Sepanjang sejarah, Tuhan menawarkan kepada kita tanda-tanda untuk meyakinkan kita bahwa Tuhan tidak akan mengabaikan janji-Nya kepada Daud dan keturunannya. Malaikat Gabriel datang kepada Maria dengan berita bahwa dia telah menemukan kemurahan Tuhan dan akan melahirkan seorang putra yang akan disebut Imanuel. Maria menjawab “ya” kepada Tuhan. “Ya” Maria ini menjadi fokus hidup kita sebagai orang beriman.

Perjalanan iman kita adalah untuk mengenali rencana Tuhan bagi kita dan untuk tetap terbuka terhadap tindakan Tuhan dalam hidup kita. Bahkan Yusuf bingung dengan “Kabar Baik” yang Maria sampaikan kepadanya. Kita dapat mengatasi situasi apa pun yang mungkin dihadapi oleh kehidupan. Misteri inkarnasi inilah yang kita rayakan saat Natal. Yesus lahir sebagai salah satu dari kita, sepenuhnya manusia namun sepenuhnya ilahi.

Baca Juga :  Eliazer Teuf: 70 Kelompok Tani di Kecamatan Amabi Oefeto Mendukung Program Bupati Kupang

Pada masa yang berbeda dalam hidup kita, kita masing-masing mengalami Natal secara berbeda. Saat kita dewasa dalam iman, kita menyadari bahwa Natal bukanlah tentang hadiah apa yang kita terima tetapi siapa yang kita terima sebagai bagian dari hidup kita.

Yesus memberi kita kehidupan baru, harapan baru, dan sukacita baru! Tuhan sangat mencintai dunia itu sehingga dia mengutus Putra tunggalnya untuk menjadi Juruselamat kita! Inilah Natal. Bagaimana kita telah mempersiapkan diri kita untuk menerima Dia dan bagaimana kita telah mempersiapkan diri kita untuk diterima oleh Dia? Untuk alasan ini, Natal bukan hanya perayaan satu hari tetapi sebuah musim perayaan.

Baca Juga :  Rp.500 JUTA CSR BANK NTT UNTUK SINODE GMIT

Biarkan perayaan tahun ini memperdalam maknanya bagi kita. Semoga kita menemukan ruang dalam hidup kita untuk menyambut Kristus yang memanggil kita keluar dari kegelapan menuju terang iman yang menunjukkan jalan kembali kepada Allah. Yesus datang menemui kita di mana kita berada tetapi Dia tidak pernah meninggalkan kita di tempat yang sama. Dia memanggil kita ke dalam hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan dan kita tidak akan pernah sama lagi.

Disarikan dari “Reflection for the Fourth Sunday of Advent- December 19, 2021″, online at https://spiritans.org/news/reflection-for-the-fourth-sunday-of-advent-december-19-2021

Komentar

Comment