Pekan Doa Sedunia di NTT, dibuka dengan Ibadat Oikumene

“Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia” (bdk.Matius 2:2) ini diselenggarakan selama satu pekan ke depan,. Selama rentang waktu tersebut, akan diadakan Ibadah/doa harian serentak oleh umat / jemat di rumah masing-masing, dengan materi doa yang telah dibagikan. Doa tersebut dilaksanakan setiap pukul 20:00 WITA dan lonceng Gereja jika dimungkinkan dapat dibunyikan sebagai tanda dimulainya doa yang bertujuan memohon persatuan dan kesatuan umat kristiani di seluruh dunia itu.

Kupang, Suara Harapan – Pekan Doa untuk Persatuan Umat Kristiani dirayakan setiap tahun sejak tahun 1908. Tujuannya adalah untuk mendoakan kesatuan umat Kristen bagi tugas pelayanan dan kesaksiannya di tengah dunia.

Secara tradisional Pekan Doa ini diadakan pada tanggal 18-25 Januari terutama untuk gereja-gereja di belahan bumi utara. Tanggal ini diusulkan oleh Pdt.Paul Wattson, yang mengacu pada dua tanggal istimewa yang dirayakan oleh sebagian gereja, yakni: peringatan Rasul Petrus (18 Januari) dan peringatan St. Paulus, Rasul (25 Januari).

Karena itu tanggal-tanggal ini mempunyai makna simbolis. Di bumi belahan selatan di mana Bulan Januari merupakan waktu berlibur, Gereja-gereja sering kali mencari hari-hari lain untuk merayakan Pekan Doa, misalnya di sekitar hari Pentakosta (yang diusulkan oleh gerakan Faith and Order pada 1926), yang juga menjadi sebuah tanggal simbolis bagi persatuan dan kesatuan Gereja.

Baca Juga :  MESIAS DI JALAN KEKERASAN

Komunitas Solidaritas Misericordia bekerja sama dengan Pemuda GMIT Sion Camplong, Orang Muda Katolik dan THS-THM Paroki Sta. Helena Camplong, menggagas Kegiatan Pekan Doa Sedunia bersama untuk pertama kalinya di lingkup Sinode GMIT & Keuskupan Agung Kupang. Adapun Kegiatan Pekan Doa bersama ini diselenggarakan di Gereja GMIT SION Camplong & di Paroki Sta. Helena Camplong.

Mengawali Kegiatan Pekan Doa Sedunia tersebut, dilaksanakan Ibadat Oikumene bersama di Gereja Paroki Sta. Helena Camplong. Hadir dalam Ibadat Oikumene itu,Rd. Sipri S. Senda (Keuskupan Agung Kupang), RD. Anselmus Leu (Pastor Paroki Camplong), Pdt. Hawa Kase, M.Th. hadir sebagai Ketua UPP Fungsional Profesional & Liturgi Musik Gereja Sinode GMIT, Ketua Majelis Jemaat Sion Camplong, Pdt. Feby Mesakh – Bengu. Hadir pula para Pemuda dari GMIT Sion Camplong, OMK & THS-THM Paroki Camplong, serta Umat dari Paroki Camplong, Jemaat dari GMIT Sion Camplong & GMIT Betel Lili.

Baca Juga :  Wamenag: Nyepi Momentum Amal Beragama dan Berbangsa

Pdt. yang bertugas di Kantor Sinode GMIT ini juga mengharapkan agar ke depan kegiatan pekan doa ini lebih banyak melibatkan gereja-gereja Kristen yang ada di Wilayah Keuskupan Agung Kupang maupun Wilayah Sinode GMIT. “semoga depan kegiatan ini akan melibatkan lebih banyak gereja, kita percaya bahwa mengawali sesuatu yang baik, tentu akan terus bertahan. Demi terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan antar Umat Kristiani dalam hidup menggereja khususnya di Bumi Flobamora ini” harapnya.

Kegiatan dengan tema : “Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia” (bdk.Matius 2:2) ini diselenggarakan selama satu pekan ke depan, mulai tanggal 18 s/d 25 Januari 2022, Selama rentang waktu tersebut, akan diadakan Ibadah/doa harian serentak oleh umat / jemat di rumah masing-masing, dengan materi doa yang telah dibagikan. Doa tersebut dilaksanakan setiap pukul 20:00 WITA dan lonceng Gereja jika dimungkinkan dapat dibunyikan sebagai tanda dimulainya doa yang bertujuan memohon persatuan dan kesatuan umat kristiani di seluruh dunia itu.

Adapun rangkaian kegiatan dalam rangka Kegiatan Pekan Doa Sedunia seperti yang diperoleh tim media dari Panitia Pelaksana yaitu : Ada Ibadat (Oikumene) Pembuka bertempat di Gereja paroki Sta. Helena pada tanggal 18 Januari 2022, Dilanjutkan dengan kegiatan Seminar pada Tanggal 20 Januari, Seminar ini menghadirkan Pdt. Merry Kolimon(ketua Majelis Harian Sinode GMIT) sebagai narasumber / pembicara, Kemudian pada tanggal 22 Januari, ada lagi kegiatan seminar dengan pembicara Rm. Sipri S. Senda dari Keuskupang Agung Kupang, Ibadah Penutup Pada tanggal 25 Januari 2022, yang direncanakan bertempat di GMIT SIon Camplong, kemudian aksi nyata yaitu Reboisasi yang berlokasi di Taman Wisata Alam Oenaek – Camplong.

Baca Juga :  Wabup: Satu dari Empat Anak Menderita Stunting di Kabupaten Kupang

Untuk diketahui, Komunitas Misericordia adalah Komunitas Oikumene yang didirikan sejak tahun 2019, diketuai oleh RD. Sipri Senda (Dosen pada Fakultas Filsafat Agama – Seminari Tinggi Sto. Mikhael Kupang). Komunitas ini bersifat bebas aktif. Mayoritas anggotanya terdiri dari anak-anak muda yang aktif berkegiatan dalam aksi-aksi Oikumene di lingkup Gereja Protestan dan Gereja Katolik di daratan Timor. Aksi-aksi oikumene yang kerap dilakukan dalam kegiatan komunitas ini diantaranya : Bantuan Sosial, Bantuan Literasi, Pelayanan Sekolah Minggu, Pelayanan Liturgis, Seminar-Webminar, Kegiatan hari-hari Raya Gerejawi, Kegiatan Kunjungan Gereja, dan sebagainya.*Tim/Matatimor

Komentar