Rapat Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Para Kader bersama Wakil Bupati Kupang

dr. Robert Amaheka menuturkan, masalah ini harus diselesaikan agar tidak menjadi krisis. “Jangan malu bertanya apalagi sampai malu untuk belajar. Dengan kejadian ini, mengajarkan kita kenapa yang lain bisa dan yang lain tidak bisa.

Oelamasi, Suara Harapan – Kegiatan ini berlangsung di Aula Bupati Kupang di Oelamasi pada hari Senin, 14 Februari 2022. Turut mendampingi, Kadis Kesehatan Kab. Kupang dr. Robert Amaheka, para Kapus se-kab. Kupang, para Kader, Bendahara Puskesmas, serta awak media.

Wabup Jerry menyampaikan, selain pendidikan dan ekonomi, kesehatan sebenarnya merupakan salah satu tulang punggung pemerintahan, dimana setiap tahun tidak ada pemotongan anggaran.

Dalam paparannya, Manafe mengatakan, harus dilihat dari sisi administrasi serta sisi kemanusiaan, bagaimana caranya Kadis hingga Kapus memikirkan kader-kader yang sudah 6 bulan insentifnya tidak dibayarkan. Apa pokok permasalahannya hingga saat ini insentif kader belum terbayarkan.

Baca Juga :  TJPS BANTU TANGGULANGI KEMISKINAN EKSTRIM

Dijelaskan Manafe, belum terbayarkannya insentif para kader posyandu ini merupakan dosa yang disengajakan untuk menyusahkan orang lain. Dimana, hanya 2 Kapus yang sudah membayar insentif para Kader selama 4 triwulan yaitu Kapus Baun dan Kapus Uitao. “Saya kira ini merupakan persoalan normatif, apa kendalanya hingga Kapus lain tidak bisa seperti Kapus Baun. Para Kapus dituntut untuk lebih serius dalam menangani laporan keuangan.

Tidak hanya itu, beliau juga menegaskan, bagi para Kapus maupun staf yang tidak mampu dalam pekerjaannya, harus dipindahkan ke tempat lain agar tidak menghambat pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan dengan baik.

Baca Juga :  10 UNIT POMPA AIR DIBAGIKAN KEPADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN KUPANG

Lebih lanjut, Kadis Kesehatan dr. Robert Amaheka menuturkan, masalah ini harus diselesaikan agar tidak menjadi krisis. “Jangan malu bertanya apalagi sampai malu untuk belajar. Dengan kejadian ini, mengajarkan kita kenapa yang lain bisa dan yang lain tidak bisa. Selesaikan spj (surat pertanggung jawaban) dan identifikasi semua kader yang belum terbayarkan dan dipotong untuk dibayarkan otomatis.”

dr. Robert berharap ini bisa menjadi pembelajaran untuk ke depannya, spj-nya tidak dilakukan di bulan Desember tapi saat ini dengan sistem kerja langsung dibayarkan.
Kalau perlu, fungsi bendahara di puskemas ditarik ke dinas saja. Kapus juga akan diberi trainning untuk bagaimana membuat perencanaan keuangan dengan baik

Baca Juga :  Bupati Kupang Mengikuti Rapat Virtual Gubernur NTT

Kapus Baun, Melton Pairikas menjelaskan, suksesnya pembayaran insentif kader di Puskesmas Baun harus dimulai dengan membangun hubungan yang baik dari para Kapus, Kader , Bendahara dan verifikator serta mengikuti semua persyaratan yang ada.

“Jika mau baik, kita harus bekerja ekstra dengan sistem yang sering berubah ini. Setiap petunjuk verifikator, langsung diperbaiki oleh bendahara puskesmas. Lakukan yang baik sebagai acuan pelaksana teknis. Serta bangun komitmen bersama dan rasa kekeluargaan dalam puskesmas”, tegas Melton.*Sipers

Komentar