
Kehadiran tim dari BPBD Provinsi NTT berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Kupang hadir di sini di Desa Tablolong Membuat MoU dengan bentuk tim Kelompok Kerja (Pokja) menjadi Desa tangguh bencana
Oelamasi, Majalah Suara Harapan – Kamis, 3 Maret 2022 bertempat di aula kantor Desa Tablolong Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang-NTT.
Pantauan Suara Harapan, Rombongan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT dan BPBD Kabupaten Kupang tiba dan melaksanakan pembentukan Desa tangguh bencana (Destana).

Dalam pemaparan materi oleh kepala BPBD Povinsi NTT, Ambrosius Kodo, S. Sos menjelaskan masyarakat yang berada di desa harusnya memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman bencana di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat (sdm) untuk meminimalisir kerentanan juga dapat meningkatkan kapasitas sdm demi mengurangi risiko bencana.
Perihal ini diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas untuk pemulihan pascabencana.
Karena itu kami tim dari BPBD Provinsi NTT berkolaborasi bersama BPBD Kabupaten Kupang hadir di sini di Desa Tablolong Membuat MoU dengan bentuk tim Kelompok Kerja (Pokja) menjadi Desa tangguh bencana.
Desa Tablolong memiliki obyek wisata pantai yang ramai dikunjungi wisatawan lokal, tentu sangat rawan dengan tsunami, angin puting beliung sehingga berdasarkan kajian diputuskan menjadi desa tangguh bencana, tutup Ambrosius.
Sementara Ayub Hilly, SH selaku perwakilan BPBD Kabupaten Kupang menyampaikan apresiasi kepada BPBD Provinsi NTT yang mempunyai program di wilayah kabupaten kupang.
Tujuan pembentukan desa Tablolong tangguh bencana adalah kita sama-sama berkolaborasi bersama seluruh stakeholder menurut undang-undang yang berlaku yakni keterlibatan lima (5) pilar.
Dirinya kembali mengingatkan agar setelah dibentuk Pokja sekiranya dapat dipercayakan kepada mereka tim relawan agar bisa menangani pertolongan pertama pada bencana,
Ia juga meminta untuk kita sama-sama bergandengan tangan membantu pemerintah dalam penanganan risiko-risiko bencana di wilayah, tutup Hilly.