Dokter Terawan Anak Tuhan

Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Terawan Agus Purwanto, Sp. Rad (K) RI adalah mantan menteri kesehatan (Menkes) Republik Indonesia pada kabinet kerja jilid II atau disebut Kabinet Indonesia Maju pada periode kedua kepempimpinan Presiden Joko Widodo. Terawan sadar bahwa hidup ini adalah sementara. Di dalam kesementaraan ini, dia menjalankan dan mengabdi kepada Tuhan dan bangsa, tanpa harus mendua atau bercabang hati. Karena Tuhan memerintahkan di dalam Alkitab, untuk anak-anak Tuhan setia kepada bangsa dan negara. Untuk menaati pemerintah yang ada.

Suara Harapan- Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Terawan Agus Purwanto, Sp. Rad (K) RI adalah mantan menteri kesehatan (Menkes) Republik Indonesia pada kabinet kerja jilid II atau disebut Kabinet Indonesia Maju pada periode kedua kepempimpinan Presiden Joko Widodo. dr. Terawan dilantik menduduki kursi menkes pada (23/10/2019).

Terawan dikenal baik sebagai seorang Kristen yang taat beragama, di rilis dari sebuah sumber opini menuliskan bahwa Terawan adalah anak Tuhan yang dibuang IDI karena dikenal dengan metode fenomenal yang terbukti berhasil dalam dunia kedokteran, yakni terapi “cuci otak” untuk mengurangi gejala stroke.

Satu tahun menjabat menkes, Terawan direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada (22/12/2020), pemberitaan tentang Terawan diganti waktu itu menjadi sorotan media-media asing. Beberapa media asing di kawasan asia seperti The Straits Times dan bahkan Inggris, seperti Reuters memberikan atensi terhadap perombakan kabinet tersebut, khususnya pada pergantian posisi menteri kesehatan.  Menteri kesehatan yang sebelumnya dijabat oleh Terawan Agus Putranto, dengan latar belakang medis digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin yang berlatar belakang Fisika Nuklir dan pernah berkarier sebagai bankir.

Baca Juga :  JANGAN SETENGAH-SETENGAH

Selepas menjabat menkes, dr. Terawan kembali ke rutinitasnya sebagai dokter dengan melakukan praktek, namun baru dua tahun berjalan, dr. Terawan Dipecat IDIPemecatan pria bernama lengkap Prof. DR. Dr. Terawan Agus Putranto, SpRad (K) RO dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada (25/3/2022), pemecatan Terawan secara permanen mengejutkan banyak pihak.

Bagaimana tidak, keahlian Terawan telah diakui di tingkat dunia. Hal itu dibuktikan ketika Terawan dipercaya menjabat sebagai Ketua Kehormatan International Committee of Military Medicine (ICMM) sejak tahun 2019. Sebelumnya, Terawan menjadi Ketua ICMM dari tahun 2015-2017.

Dilansir dari INDUSTRY.co.id,  Dr. Terawan diberhentikan sesuai dengan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI). Hasil keputusan ini telah dibacakan pada Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh pada (25/3/2022).

Baca Juga :  Peneliti Merestorasi Lonceng dan Organ Pipa Gereja Kelahiran di Betlehem

Dalam sebuah tulisan tentang sosok Terawan, Dokter Terawan dikenal sebagai anak Tuhan yang sering memberikan penghiburan kepada pasien-pasiennya. Dia memiliki waktu yang banyak untuk berinteraksi dengan pasien, dia juga memiliki kesempatan untuk menjalankan tugasnya sebagai dokter.

Dokter Terawan tidak hanya menjalankan job descriptionnya seorang dokter, tetapi ia melakukan lebih dari semua itu. Kepada pasien yang seiman dengannya, ia sering memberitakan injil kepada mereka. Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sangat baik, adalah ciri khas dari Terawan.

Bahkan setelah dia ‘dibuang’ oleh IDI, rumah sakit-rumah sakit di Jerman langsung melirik Terawan. Beruntung Jerman belum sempat memberikan kewarganegaraan honoris kepada Terawan, hati Terawan direbut oleh istana. Dia dipanggil istana kemarin. Dengan demikian, Indonesia masih bersyukur mendapatkan kesempatan untuk dilayani oleh dokter Terawan. Lagi pula, panggilan ibu pertiwi jauh lebih berkesan dan bermakna ketimbang panggilan negara lain.

Panggilan istana oleh Presiden Joko Widodo kala itu, memberikan sebuah indikasi penting. Bahwa Doktor Terawan tetap terpaut dengan Indonesia dan mendapatkan kesempatan untuk menjalankan panggilan pengabdian bagi nusa dan bangsa.

Baca Juga :  DPW MUKI Provinsi NTT Resmi Dilantik

Kecintaan terhadap Indonesia jauh melampaui apapun yang bisa dibayangkan. Jiwa nasionalisme Terawan teruji. Penulis sempat melihat video Mayjen Doktor dokter Terawan ini menyanyi sebuah lagu rohani berjudul “Hidup ini adalah kesempatan”.

Dengan nyanyian ini, kita melihat bagaimana ia mengamini dan mengimani lagu Kristen ini di dalam konteks berbangsa dan bernegara. Terawan sadar bahwa hidup ini adalah sementara. Di dalam kesementaraan ini, dia menjalankan dan mengabdi kepada Tuhan dan bangsa, tanpa harus mendua atau bercabang hati. Karena Tuhan memerintahkan di dalam Alkitab, untuk anak-anak Tuhan setia kepada bangsa dan negara. Untuk menaati pemerintah yang ada. Karena pemerintah yang ada saat ini, adalah pemerintahan yang tidak sering muncul.

Gonjang-ganjing pemecatan Terawan oleh IDI memang sangat menyita perhatian masyarakat Indonesia bahkan dunia, kita doakan semoga Doktor Terawan tetap  menjadi berkat diladang pengabdian, di medan layannya yang lebih besar sekalipun tidak lagi diterima di Indonesia namun dunia tetap mengakui dr. Terawan. Kita berharap Terawan tetap menjadi dokter di negerinya sendiri, karena akan selalu ada harapan untuk pasien-pasien yang sekarang patah arang. Karena dahan yang terkulai tidak pernah Tuhan patahkan. *Sumber FKK

Komentar