
Pemimpin itu harus berada di tengah-tengah masyarakat, bukan habis waktu di kantor. Sebab ia sering temui pemimpin yang cara berpikirnya melayani kantor, bukan melayani masyarakat. Filosofi pemimpin menurut Gubernur Victor, harus siap bertumbuh dalam penderitaan, namun berguna bagi banyak orang. Sementara untuk Jemaat ia berpesan, harus berkarakter berani, jauhi rasa malas, bangun relasi, bangkitkan diri dan orang lain.
Oelamasi, Suara Harapan – Staf Ahli Bupati Kupang Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, yang juga adalah Plt.Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kab.Kupang, Ir.Pandapotan Siallagan, M.Si, mewakili Bupati Kupang, hadir bersama Gubernur NTT dalam Kebaktian Utama Minggu Sengsara ke-VI, 3 April 2022 di Gereja Aku Rindu Ikut Tuhan (ARIT) Fatukanutu, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.
Bertemakan “Penderitaan Berlapis”, Pdt. Elisabeth Thon Neno-Mocka, S.Si Teol yang memimpin kebaktian tersebut, dalam suara gembalanya menyatakan, bahwa tak ada manusia yang rela hidupnya menderita, tapi Sang Kuasa rela menderita untuk melunasi dosa setiap manusia. Untuk itu melalui penderitaan Kristus, kita diajarkan untuk terpanggil membantu dan menolong sesama,”ajaknya”. Pada kesempatan tersebut, Pendeta Elisabeth memuji kemurahan hati Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat, yang pada pertemuan sebelumnya di kantor Gubernur, beliau bersedia hadir dalam ibadah bersama dan sejarah pertama Gereja ARIT Fatukanutu dikunjungi orang nomor 1 di NTT. Gubernur menjadi jawaban atas semua pergumulan Jemaat ARIT Fatukanutu. Tuhan gerakkan hati Gubernur untuk datang ke sini. Inilah pemimpin yang sesungguhnya dan berhati Kristus,”puji Pendeta Elisabeth”.

Gubernur NTT dalam sambutannya hanya ingin agar setiap Jemaat dipercayai Tuhan dalam melewati setiap proses kehidupan. Dimanapun Gubernur Victor ini berada, ia selalu menyampaikan jangan hanya terdengar jawaban percaya Tuhan, tapi sebaliknya, Tuhan pun harus percaya kita. Seperti apa kepercayaan itu, kita harus mampu bekerjasama dengan Tuhan, membebaskan kaum hina dari kelaparan, haus, terpenjara sosial dan berkekurangan lainnya. Sebagai contoh Pemerintah, dapat jalankan misi Kristus melalui usaha pertanian, peternakan, kesehatan dan program sosial lainnya, yang dapat bangkitkan masyarakat menuju sejahtera. Kunci keberhasilannya dengan ilmu pengetahuan, spiritual, membangun jaringan dan sehat. Dengan 4 (empat) point ini dapat tercipta manusia-manusia unggul, bekerjasama dengan Tuhan membangun orang lain,”tandasnya”.
Dibalik sikap Gubernur yang tegas ini, ia mengakui bahwa ia tidak pernah membenci orang, tapi ia tidak suka dengan pemimpin yang diberi tanggung jawab oleh Tuhan namun apatis.
Pemimpin itu harus berada di tengah-tengah masyarakat, bukan habis waktu di kantor. Sebab ia sering temui pemimpin yang cara berpikirnya melayani kantor, bukan melayani masyarakat. Filosofi pemimpin menurut Gubernur Victor, harus siap bertumbuh dalam penderitaan, namun berguna bagi banyak orang. Sementara untuk Jemaat ia berpesan, harus berkarakter berani, jauhi rasa malas, bangun relasi, bangkitkan diri dan orang lain. Semuanya itu sebagai wujud kolaborasi dengan Tuhan dan itulah surga.*Sipers