Oelamasi, Majalah Suara Harapan — Sabtu, 23 April 2022 Suara harapan menyambangi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Takari yang berada di desa Benu, kecamatan Takari, Kabupaten Kupang-NTT.
Setibanya di lokasi (SMPN 7 Takari) pukul 09:00 wita terlihat Anak-anak yang adalah generasi emas kabupaten Kupang-NTT sedang asyik bermain di luar kelas tanpa proses belajar mengajar di sekolah tersebut, (Sementara guru-guru honor berada di dalam kantor, menyiapkan materi/bahan karena pekan depan ujian).
Sudah belasan tahun ditelantarkan oleh pemerintah (Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang) karena tidak ada guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dijamin oleh pemerintah dan tidak memiliki kepala sekolah (Kepsek) definitif sejak sekolah ini berdiri.
Salah seorang siswa mengatakan, di sekolah ini, kami kekurangan guru, dampak dari kekurangan, kebanyakan kami berkeliaran di luar kelas.
Menurutnya, sejak saya berada di sekolah ini, saya tidak mengenal dan mengetahui secara pasti nama kepala sekolah.
Camat Takari, Ruben Nubatonis membenarkan jika sekolah tersebut memang tidak mempunyai guru PNS dan kepala sekolah definitif yang bertanggung jawab penuh di sekolah tersebut.
Ia meminta kepada dinas terkait agar kembali mengidentifikasi persoalan dan kembali melakukan penataan dan pemerataan guru PNS di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan tingkat SMP demi kualitas karena berhubungan dengan masa depan anak-anak.
Setelah mengidentifikasi masalah kekurangan dan kelebihan guru PNS di sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Kupang, sekiranya ada keadilan dengan penempatan yang guru PNS secara profesional, pungkas Nubatonis di depan kantor desa Benu.
Berdasarkan data yang diperoleh media Suara Harapan SMPN 7 Takari memiliki Siswa Laki-laki 44, Siswa Perempuan 20, Rombongan Belajar 3, Kurikulum SMP 2013, Penyelenggaraan Sehari Penuh/6 hari, Akses Internet Tidak Ada, Sumber Listrik Tidak ada, Daya Listrik 0, LuasTanah 120 M², Ruang Kelas : 2, Laboratorium 2, Perpustakaan 1, Sanitasi Siswa 2, Jumlah siswa 64,12 Guru, dan akreditasi C.
