
Gunakan Produk UMKM NTT, Perjelas Identitas Kita Sebagai Orang NTT
Kupang, Suara Harapan – Demikian ditegaskan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bersama Wakil Gubernur NTT, Josef Adreanus Nae Soi (JNS) saat menghadiri dan tampil sebagai pembicara pada Acara Talkshow Gubernur Bicara : Jika Saya Jadi UMKM, yang dilaksanakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi (OJK) NTT, Bank NTT, TPAKD dan KADIN NTT, pada hari ini, Kamis, 28 April 2022, bertempat di Ruang Nemberala Lantai III, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.
“Kalau kita gunakan produk lokal NTT, itu membuktikan kita benar-benar menghargai dan mencintai karya kita sendiri, karena produk lokal kita menunjukkan identitas diri kita, bahkan kita turut mengangkat harkat dan martabat diri kita, termasuk produk UMKM yang kita produksi sendiri”, kata Gubernur VBL penuh semangat.
Dalam talkshow yang dilaksanakan secara hybrid dan dipandu oleh Hasyim Ashari (Pemimpin Redaksi Pos Kupang), menghadirkan 5 orang pembicara secara onsight masing-masing : Gubernur NTT, VBL, Wagub NTT, JNS, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman A. Atmaja, Kepala OJK Provinsi NTT, Roberth Sianipar, Ketua KADIN NTT, Bobby Lianto dan Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dan dua penanggap yang mengikuti secara online, masing-masing : Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Yohan dan Vice President Galeri Indonesia, Andreas Pramaditya, disiarkan langsung melalui You Tube & Book Pos Kupang dan Tribun Flores, serta Instagram Bank Indonesia, dihadiri oleh sejumlah Perwakilan UMKM se Kota Kupang dan juga dari Labuan Bajo,
Peserta talkshow sangat antusias dengan menyimak berbagai ide, pencerahan bahkan pengalaman yang dibagikan oleh Gubernur VBL, Wakil Gubernur JNS dan para pembicara lainnya yang tampil pada talkshow tersebut, Gubernur juga mendorong setiap pelaku dan pegiat UMKM agar dapat mendesain strategi untuk memajukan UMKM.
Pada kesempatan tersebut Gubenur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta seluruh masyarakat NTT untuk selalu menggunakan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Kenapa UMKM itu penting dan punya manfaat besar? Nah, UMKM itu sendiri harus paham bagaimana kekuatan dorongnya untuk maju. Perlu diketahui bahwa UMKM yang pada satu negara atau daerah, jika pertumbuhan ekonominya dicover dari mayoritas kekuatan UMKM, maka dapat dipastikan bahwa negara/daerah tersebut memiliki fondasi ekonomi yang sangat kuat. Itulah yang menyebabkan kita tertarik untuk mengembangkan UMKM, dan dunia pun sedang menuju untuk memberi perhatian dan mengembangkan UMKM”, ungkap Putera Semau mengawali pemaparannya.
Lanjut Gubernur Viktor, penggunaan produk lokal dapat membantu menghidupkan UMKM.
“Di NTT kita sedang mendorong hal tersebut. Dorongan ini perlu diberikan kepada seluruh stakeholder pembangunan untuk melakukan kolaborasi. Saya berterima kasih kepada Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT karena telah melakukan hal itu dengan berkolaborasi dengan semua stakeholder, sehingga menghasilkan banyak produk UMKM dan ikut meramaikan perdagangan di NTT”, kata Gubernur VBL.
Gubernur Viktor juga mengatakan bahwa market terbesar UMKM dunia itu sebenarnya ada di Indonesia, karena Indonesia memiliki jumlah penduduk ketiga terbanyak di dunia, sekitar 270 juta jiwa banyaknya. Oleh sebab itu Pasar Indonesia, khususnya Pasar di NTT harus kita kuatkan, caranya sederhana kitalah yang harus menggunakan produk-produk UMKM yang dihasilkan oleh kita sendiri.
“Masalah paling serius dari dari Pemerintah RI, khususnya Pemerintah Provinsi NTT adalah cara berpikir pemerintahnya yang belum mengerti UMKM. Disuruh kembangkan UMKM, tetapi produk-produk dari UMKM sendiri tidak digunakan. Coba saja kita semua sadar dan tertarik untuk selalu menggunakan kain tenun, maka hal tersebut membantu meningkatkan perekonomiannya. Presiden RI sendiri sudah menegaskan untuk kita semua harus mencintai produk Indonesia. Dan pada level Provinsi NTT, sebagai Gubernur, maka saya tegaskan untuk kita semua bisa mencintai dan menggunakan produk lokal NTT. Kita punya Tenun Ikat yang luar biasa, yang dihasilkan oleh daya imajinasi dari kaum perempuan NTT yang hebat. Kain Tenun NTT adalah kekayaan milik kita yang sangat tinggi nilai intelektualnya. Jika setiap kita dengan sadar mau membeli dan menggunakan tenun ikat NTT, maka hal tersebut juga sebagai apresiasi tertinggi kita, dalam menghargai hasil karya intelektual kaum perempuan NTT yang sangat hebat itu. Tidak saja itu kita punya abon ikan, teh kelor produk sendiri dan masih sangat banyak produk UMKM kita, yang diproduksi oleh kita sendiri termasuk jenis kopi asli NTT, yang tidak kalah enaknya dengan yang dihasilkan oleh daerah lain, bahkan terbaik yang seharusnya menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi oleh kita sendiri.
Kata Gubernur VBL mencintai produk NTT sama dengan mencintai produk Indonesia.
“Dengan mencintai produk UMKM kita sendiri, maka akan timbul hasrat untuk membelinya. Dengan demikian marketnya UMKM akan tercipta di daerah kita sendiri. Bicara UMKM adalah bicara tentang diri kita sendiri. Kita harus bangga dengan produk UMKM kita sendiri. Dengan menggunakan produk UMKM, maka akan memperjelas identitas kita sebagai orang NTT,” tegas Orang Nomor Satu NTT ini.
Gubernur Viktor menegaskan bahwa sebelum menjual produk lokal, maka pemerintah dan masyarakat harus menggunakannya terlebih dahulu.
“Penggunaan produk lokal menjadi contoh dan teladan bagi orang lain untuk tertarik menggunakan produk yang sama”, pungkas Politisi Partai Nasdem ini.
Sebelum talkshow dilaksanakan, pada kesempatan yang sama juga diluncurkan Program Bank Indonesia Young Entrepreneur School (BI YES) Batch 3 dengan target 150 pelaku UMKM. Mereka diajar oleh mentor untuk memperkuat bisnis mindset dan digital mindset. Program ini bekerjasama dengan tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) yang sudah terbentuk di seluruh kabupaten dan kota dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT.
Portal diluncurkan di Kantor Bank Indonesia NTT Jalan El Tari Kota Kupang oleh Wakil Gubenur NTT Josef Nae Soi bersama Kepala BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dan Kepala OJK Kupang Robert Sianipar. Dengan demikian, Bank Indonesia (NTT) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) kini memiliki portal khusus bernama kurntt.com, untuk memudahkan masyarakat mengakses pembiayaan seperti kredit usaha rakyat ultra mikro (KUR UMI).
“Saya berharap berharap dengan Program BI Young Entrepreneur School terus memperkuat Business Mindset, Digital Mindset dan semua aspek pemberdayaan UMKM di NTT, juga dengan adanya Website Portal KUR UMi NTT, yaitu kurntt.com, dapat memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat NTT, untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KU) dan Kredit Ultra Mikro. Saya juga mengapresiasi langkah-langkah strategis dan inovatif yang dilakukan oleh Bank Indonesia, OJK, DJPb, Perbankan dan semua stakeholder terkait dalam sinergitas untuk mendorong UMKM NTT Bangkit menuju Sejahtera”, ungkap Wagub JNS.
Menandai Kick Off Pogram BI YES Tahun 2022 dan Launching Website Portal KUR NTT, Wagub JNS melakukan scan QRIS pada merchant/pedagang BI YES. Transaksi secara digital di UMKM menunjukan bahwa UMKM harus BAngkit dan Optimis dengan Digitalisasi.
Disaat peluncuran tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, mengatakan bahwa BI Yes Batch 1 dan Batch 2 digelar berturut-turut sejak 2020 dan 2021 dan telah meluluskan 107 pelaku UMKM.
“Kita ajarkan mereka mulai berkomitmen menjadi seorang entrepreneur, bagaimana memproduksi dan mengundang perbankan untuk memudahkan akses terhadap pembiayaan,” kata Atmaja.
Program BI Yes ini mendapat sambutan yang luar biasa, namun tambah Ariawan, kuota yang disiapkan masih terbatas dan peserta harus melewati tahapan seleksi.
“Banyak yang daftar tetapi kelas terbatas,” kata Kaper BI NTT Atmaja.
Di akhir dari peluncuran Program BI YES dan Portal KUR juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan NTT : Tamran Ismail dengan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT : I Nyoman Ariawan Atmaja, tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil Obat Tradisional, Kosmetik dan Pangan Olahan, Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT : I Nyoman Ariawan Atmaja dengan Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT : Silvia R. Peku Djawang, tentang Kerjasama Pengembangan Industri Kecil Menengah/Usaha Kecil Menengah (IKM/UKM) di Provinsi NTT, Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT : I Nyoman Ariawan Atmaja dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT : M. Nasir Abdullah, tentang Kerjasama Pengembangan Industri Kecil Menengah/Usaha Kecil Menengah di Provinsi NTT.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT : Catur Arianto Widodo, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik : Pius Rengka, Staf Khusus Bidang Perindustrian dan Perdagangan : Esau Kune, Staf Khusus Gubernur Bidang Bidang Politik, Demokrasi dan Pemerintahan : Dr. Imanuel Ekadianus Blegur, M. Si, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT : Lecky Frederich Koli, Kadis Peternakan Provinsi NTT : Johana Lisapally, Karo Perekonomian dan Administrasi Pembangunan : Lerry Rupidara, Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT : George Hadjoh, Kadis Penanaman Modal dan PTSP : Marsianus Djawa, dan Sekda Kota Kupang : Fahrensy Funay.*Sipers