Ketua MUI Kupang: Gubernur dan Bupati Kupang Rangkul Kami dalam Kebersamaan Keagamaan

HALAL BIHALAL DI KAMPUNG TOLERANSI NAIBONAT

Oelamasi, Suara Harapan- Kegiatan ini berlangsung di lokasi pembangunan Masjid Agung Darul Hidayah Naibonat Kecamatan Kupang Timur. Sabtu,(28/05/2022)

Turut mendampingi, para Forkopimda Provinsi NTT dan Forkopimda Kab. Kupang, para pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT dan Pemkab Kupang, Camat Kupang Timur, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para jamaah Masjid Agung Darul Hidayah Naibonat.

Kegiatan Halal Bihalal Akbar ini demi mempererat dan memperkokoh toleransi umat beragama serta untuk menghimpun dana pembangunan Masjid Agung Darul Hidayah Naibonat.

Dengan melakukan halal bihalal akbar ini juga, kiranya pihak Pemprov mampu mempromosikan pembangunan Masjid Agung serta Rumah Ibadah yang ada dikampung toleransi ini, sehingga citra Propinsi dengan toleransi tertinggi yang sudah melekat di NTT, bisa semakin berkibar hingga ke telinga Presiden kita, Joko Widodo. Perlu diketahui, luas wilayah bangunan Masjid ini seluas 45×35 meter dengan dua lantai. Pembangunan ini dimulai pada bulan Desember tahun 2019 sampai dengan sekarang. Dengan dana yang sudah digunakan sebesar 2 Miliar lebih.

Penggagas Kampung Toleransi, Anselmus Jefri Djogo dalam sambutannya mengatakan banyak persoalan yang dihadapi selama masa pembangunan gedung ibadah ini, namun bersama Pemkab dan TNI, segala persoalan itu bisa terselesaikan, seperti hak milik tanah yang menjadi milik negara tidak dihibahkan ke pihak lain. Namun atas kerja kerasnya pada tahun 2017, tanah tersebut diserahkan kepada Jefry sebagai koreksi pencatatan bukan sebagai hibah. “Kiranya semua unsur terkait bisa melihat ini sebagai momen penguatan Pancasila di NKRI. Semoga Kampung Toleransi bukan semata-mata hanya bangunan megah melainkan sebagai pembangunan bangsa dengan budaya toleransi melalui kekuatan iman dan perbuatan.”

Baca Juga :  PEMKAB KUPANG GELAR FGD RANCANGAN PERATURAN DAERAH

Jefri Djogo juga menyatakan bahwa dirinya telah menyerahkan sertifikat hak kepemilikan lahan kepada setiap rumah ibadah yang ada di Kampung Toleransi agar proses pembangunan terus dilakukan. Di mana, hal tersebut tidak terlepas dari dukungan pihak Pemda hingga Pemprov NTT demi mendukung toleransi di NTT khususnya di kab. Kupang

Ketua MUI Kupang Ahmad Wongso menuturkan bahwa kehadiran kita semua disini menunjukan toleransi kita, “Jika kemarin Gubernur VBL menghadiri perayaan ulang tahun Gereja Elim Bolok, sekarang beliau hadir di sini untuk pembangunan masjid. Karena urusan sosial adalah urusan kita besama.

Baca Juga :  Yulius Taklal: Kabupaten Kupang Urutan Terakhir Layanan Pembuatan KIA

Semoga kami semua selalu dalam payungan Gubernur dan Bupati Kupang. Jaga dan rangkul kami dalam kebersamaan keagamaan”, tutup Wongso.

Dilanjutkan Bupati Kupang Korinus Masneno, beliau mengucapkan selamat datang kepada Gubernur NTT dan rombongan di acara Halal Bihalal Akbar di Kampung Toleransi Kab. Kupang. Sebagai kepala daerah dan atas nama masyarakat muslim di kab. Kupang, Korinus juga berharap dukungan dan arahan Gubernur NTT agar segala yang dilakukan bisa sukses dalam membangun Kab. Kupang yang lebih kuat dalam toleransi umat beragama serta meningkatkan potensi yang dimiliki untuk masyarakat Kab. Kupang, terlebih dalam pembangunan rumah ibadah ini dapat berlanjut.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, “Halal Bihalal ini merupakan ciri khas Nusantara.

Saya minta, jangan hanya sebagai simbol toleransi tapi hati juga harus memiliki toleransi dengan menerima perbedaan tanpa harus disamakan.”

Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kupang dan jajarannya yang terus menjaga toleransi umat beragama di Kab. Kupang menjadi lebih baik. Juga kepada Dandim dan Kapolres serta jajarannya yang telah membantu menjaga keamanan umat beragama.

Baca Juga :  BUPATI KUPANG HADIRI KUNJUNGAN KERJA KAPOLDA NTT DI POLRES KUPANG

Dirinya mengakui, bahwa kebanyakan masyarakat terlalu tertarik dengan membangun rumah ibadah namun tidak berpartisipasi dalam pembangunan manusia. Semoga dengan kehadiran para pemimpin-pemimpin yang ada di daerah ini bisa terus memberi semangat dan dukungan dalam pembangunan.

Tidak hanya itu, VBL juga mengatakan bahwa banyak potensi di kab. Kupang yang bisa dimanfaatkan, seperti membangun restoran di Amfoang yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata di kab. Kupang. Dirinya juga mengingatkan, “tahun ini di kab. Kupang, kita akan memanen garam, di mana garam tersebut merupakan garam terbaik di Indonesia dan saya akan dorong masyarakat agar menjadi industri garam yang luar biasa. Selain kelor dan, gewang juga merupakan sesuatu yang bernilai dan harus dijaga. Olahan gewang menjadi pengganti gula putih karena memiliki kadar gula yang rendah.”

Akhir sambutannya, Laiskodat juga menghimbau agar para jamaah menjalankan program TJPS. Masyarakat cukup menyiapkan lahan dan tenaga untuk bekerja. Bagi pihak Pemda dan Forkopimda serta tokoh agama diharapkan bisa berkolaborasi demi membangun kab. Kupang lebih baik dengan segala potensi yang ada.*Sipers

Komentar