PENULIS BUKU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII MENYESATKAN

Suara Harapan – Penulis buku pelajaran ini sungguh menyesatkan. Terkesan, sangat awam dengan banyak agama di Indonesia, terlebih dengan Kristen Protestan & Katolik.
Atau yang dia tahu adalah agama lain menurut versinya sendiri? Menurut buku buku tulisan sepihak yang dibacanya sendiri tanpa mengalami pembacaan langsung dengan “buku buku lisan”, yakni penganut agama yang liane ini?

Baca Juga :  Sabtu 14 Agustus, GMIT Berdoa dan Berpuasa untuk Tenaga Medis

Sejak kapan Bunda Maria dianggap Tuhan dan menjadi Allah Tritunggal ? Entah bagaimana proses editing penerbitan buku panduan belajar seperti ini dilakukan. Sangat disayangkan bahwa hal konyol ini masih saja terjadi di era digital dan milenial.

Ya. Baik versi pdf maupun cetak, tertulis pengajaran yang sangat keliru tentang agama Protestan dan Katolik. Dan justru inilah yg selama ini menjadikan kesalahpahaman dalam hubungan di masyarakat terkait ajaran tentang agama yang lain.

Baca Juga :  710 Peserta Hadiri Webinar “Peran Media Keagamaan dalam Mewujudkan Harmonisasi Keberagaman”

Sebagai sebuah buku pedoman, hal hal esensial yang menyangkut ajaran tentang agama lain sebaiknya perlu dikoreksikan terlebih dahulu pada yang memang berkompeten, atau paling tidak merujuk pada sumber aslinya supaya tidak menyesatkan, menimbulkan “salah paham” dan “paham salah” di negeri multikultural ini.

Semoga buku ini segera ditarik dan direvisi kembali oleh pihak yang berwenang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang justru membuat maksud baik dari buku ini tdk tersampaikan. Sejatinya, negeri indah ini memang perlu banyak ruang dialog, berani meng-koreksi & me-refleksi.*Sumber Jhon Lobo

Komentar