Gubernur NTT: Pengikut Yesus Punya Tiga Karakter Khas yaitu Cerdas, Peduli, dan Berani

Karena itu orang pintar itu bukan yang bisa membaca dan mengerti teori, tapi dia bisa lakukan teori itu di lapangan dan hasil dapat dinikmati bagi dia dan manusia lain. Itulah creative minority dari seorang intelektual.

Suara Harapan – Ada berbagai referensi yang diberikan pada kita. Buku yang ditulis oleh Antropolog dari Amerika Serikat, yang semasa hidup tidak ada yang suka dengan dirinya, mengajar di kampus-kampus selalu dipecat, paling dibenci orang, namanya Ernest Becker. Tahun 1973 dia mengeluarkan buku yang berjudul The Denial Of Death, menolak kematian, buku yang sangat laris saat itu dan memenangkan Hadiah Pulitzer untuk Non-Fiksi Umum tahun 1974, dua bulan setelah kematian Becker. Dia memperkenalkan konsep Manusia Konsepsional, manusia itu menjadi manusia konsepsional maka dia tidak akan mati. Karena itu apa yang dilakukan hari ini juga menjadi catatan sejarah untuk Denial of Death terhadap seluruh manusia yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan Gereja Kota Kupang.

Sekali lagi sebagai Gubernur saya menyampaikan selamat, walaupun sebenarnya Gereja perlu membenahi diri terus menerus, karena masalah kecerdasan itulah yang mengantarkan kita kepada Tuhan Yesus. Orang pintar itu bukan yang menguasai buku, orang pintar adalah dia belajar ilmunya, melakukan apa yang diajarkan, dan dia menghasilkan apa yang telah dilakukan. Itu orang pintar. Karena Tuhan Yesus itu memiliki karakter cerdas, dia belajar pengetahuannya, dia lakukan pengetahuannya, dan hasilnya jelas. Bagaimana orang mengerti bahwa matahari di NTT itu berguna untuk harta? Bagaimana orang bisa mengerti angin di NTT itu akan punya uang? Bagaimana orang mengerti arus laut akan punya uang? Bagaimana orang mengerti bahwa konservasi the one and only hewan purba Komodo itu mahal? Mesti pintar baru bisa mengerti.

Baca Juga :  BUPATI KUPANG KORINUS MASNENO DUKUNG DOB AMFOANG

Karena itu orang pintar itu bukan yang bisa membaca dan mengerti teori, tapi dia bisa lakukan teori itu di lapangan dan hasil dapat dinikmati bagi dia dan manusia lain. Itulah creative minority dari seorang intelektual. Jadi kalau tidak punya creative minority bagaimana seseorang menuju kerajaan surga? Karena itu memang saya harapkan perubahan, seperti Yesus yang punya karakter dekonstruksi, hal – hal yang tidak benar dirubah semuanya. Karena itu setiap pengikut Yesus punya 3 karakter khas yaitu Cerdas, Peduli, dan Berani.

Baca Juga :  Bupati Kupang: SD GMIT Oelpuah Sudah Tidak Layak Digunakan

Jadi momentum yang baik ini Gereja 408 tahun di Kota Kupang, dasarnya telah diletakkan, terima kasih Gereja Kota Kupang yang telah menurunkan pikiran – pikiran abstraknya menuju konkrit, memakai teori Paulus tentang iman: dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, harapkan itu abstrak, bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, nah yang tidak kita lihat abstrak itu, buktikan. Pakai doanya Yesus: datanglah KerajaanMu, di Bumi seperti di Surga. Selamat Ulang Tahun buat GMIT Jemaat Kota Kupang yang ke – 408 hari ini, Tuhan memberkati.

Baca Juga :  UNESCO Soroti Pentingnya Solidaritas Global Dalam Visi Pendidikan 2050
Komentar

Related Posts

Don't Miss