Saya hanya ingin mereka memperlakukan saya layaknya manusia normal

Suara harapan- “Saya takut keluar rumah. Karena setiap kali bertemu dengan orang, mereka selalu berkata bahwa saya ini mendapatkan kutukan.” – Ucap pak Thofilus

Pak Thofilus Sespao adalah pria berusia 56 tahun, sekaligus sosok yang sangat kuat. Selama 30 tahun Neurofibromatosis atau Tumor Saraf menggantung di hampir seluruh tubuhnya.

Selama itu juga ejekan dan omongan tak baik selalu terdengar di telinganya. Masyarakat sekitar menganggap jika dirinya dikutuk atas apa yang telah terjadi padanya. Padahal ini terjadi karena kondisi penyakit yang cukup langka terjadi.

Baca Juga :  Orangtua Brigadir J, Mengangguk Saat Menerima Tangan Bharada E yang Meminta Maaf

“Terkadang saya menangis ketika mendengar orang-orang mengatakan kalau saya ini dikutuk karena penyakit yang saya derita. Saya hanya ingin mereka memperlakukan saya layaknya manusia normal, sama seperti mereka.“

Demi menghidupi dirinya sendiri, anak dan istrinya, Pak Thofilus bercocok tanam di ladang sekitaran rumahnya, menanam sayuran dan buah yang kelak dijual oleh dirinya, sebagian disimpan untuk dikonsumsi.

“Waktu benjolan masih hanya beberapa saja, dokter di puskesmas merujuk saya untuk pergi ke rumah sakit, tapi kondisi ekonomi yang sulit membuat saya mengurungkan niat ini. 20 tahun dibiarkan, kini malah semakin menjadi-jadi.”

Baca Juga :  Magnolia Yang Ingin Jadi Angsa

Pak Thofilus lahir dengan kondisi yang normal tapi setelah menikah, mulai muncul keanehan yang terjadi di tubuhnya. Muncul benjolan-benjolan kecil di beberapa bagian tubuhnya, seperti tangan dan leher.

Pak Thofilus menganggap hal itu merupakan penyakit biasa dan bisa hilang dengan sendirinya, bapak Thofilus membiarkan benjolan-benjolan itu dan tidak mengobatinya. Namun dugaannya ternyata salah, benjolan ini terus berkembang biak.

“Beberapa kali saya putus asa karena penyakit ini, tapi saya bersyukur bahwa ada istri dan anak-anak yang selalu mendukung saya. Mereka adalah alasan saya untuk tetap semangat sampai hari ini.”

Baca Juga :  IAKN Kupang Gelar Bhakti Sosial untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Naitae

Harapan untuk sembuh mungkin masih ada, tapi kendala ekonomi yang dihadapi membuat Pak Thofilus hanya bisa mengelus dada.

Sahabat, mungkin ini waktunya doa-doa pak Thofilus dijamah oleh Tuhan melalui tangan-tangan kebaikanmu!

Setujukah kamu jika Pak Thofilus harus dibantu? Jika kamu setuju, kamu bisa melakukannya dengan cara klik link:

  1. https://kitabisa.com/campaign/pedulithofilus
  2. pilih “DONASI SEKARANG.
Komentar