Yesus Hadir di Tengah Krisis
Yohanes 2:1-11
Minggu-minggu epifania dihayati sebagai minggu Yesus menampakan diri-Nya kepada publik pada zamanNya. Yesus pun dikenal berdasaran ajaran dan tindakan yang dilakukanNya di tengah
masyarakat.
Berbagai sebutan dikenakan kepada Yesus menurut apa yang diketahui orang banyak
tentang Dia. Seorang anak dalam keluarga tukang kayu di kota Nazaret, Seorang anak laki-laki pasangan Maria dan Yusuf,
Seorang Guru atau Rabbi Yahudi yang berkeliling dari desa dan kota
sambil mengajar dan berbuat baik, penggerak transformasi sosial, pelaku karya keselamatan yang rela berkorban demi perwujudan nilai kerajaan Allah, akhirnya Diapun dikenal sebagai Juru Selamat dan Anak Allah yang Hidup.
Perikop bacaan kita menceritakan kontak langsung Yesus dan masyarakat di kota Kana, di Galilea.
Yesus hadir pada sebuah acara pesta perkawinan. Ketika terjadi kekurangan anggur di pesta itu, Maria ibu Yesus meminta bantuan kepada Yesus. Ibu Yesus juga meminta kepada para pelayan pesta agar melakukan apa pun yang Yesus perintahkan kepada mereka dalam rangka mengatasi permasalahan
mereka.
Maria menyadari tentang akibat dari kekurangan anggur dalam sebuah acara pesta.Ia berinisiatif melibatkan Yesus dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan menyiapkan para
pelayan agar patuh kepada perkataan Yesus.
Hal ini dilakukan karena Maria mengenal Yesus sebagai Anak Allah, melalui pengalaman sehari-hari sebagai ibu Yesus (bdk Lukas 1:35, dan 2:49).
Setelah mencicipi anggur yang Yesus berikan, pemimpin pesta mengakui bahwa anggur itu jauh lebih bermutu dari anggur sebelumnya. Hal itu menunjukan bahwa keterlibatan Yesus begitu penting. Tuhan Yesus tidak sekedar mengadakan anggur melainkan anggur yang terbaik.
Tuhan Yesus hadir dan bekerja di tengah situasi kehidupan sehari-hari. Nas ini menolong kita untuk menyatakan kehadiran Yesus dalam hidup sehari-hari dengan upaya sungguh-sungguh menghadirkan kuasa Yesus dalam berbagai permasalahan kehidupan.
Kiranya telinga dan mata kita terbuka ter permasalahan kehidupan yang sedang dialami. Aktif mendoakan dan membicarakan hal hal baik yang
dapat dilakukan.
Janganlah kesulitan tertentu membuat minder, malu dan merenggangkan kebersamaan, melainkan membuat kita dekat kepada Tuhan,memohon belas kasihNya dan berusaha sungguh-sungguh-sungguh untuk menghadirkan solusi terbaik.
Kiranya Tuhan bekerja melalui upaya terbaik yang dapat dilakukan semua pihak yang memberi diri untuk menghadirkan solusi atas berbagai
masalah kehidupan.*GMIT