Suara harapan- Beberapa waktu lalu saya (Yohanes Fransiskus Lema, S. IP.,M.Si.) menerima kiriman foto dari Pusat Pelatian Pertanian dan Pedesaan Swadaya GS Organik di Kabupaten Kupang, terkait perkembangan pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).
Bantuan senilai Rp 200 Juta itu telah direalisasi mencapai lebih dari 50 persen.
Bermula dari pertemuan saya dengan Gestianus Sino ketika mulai terjun dalam pembangunan pertanian NTT.
Gesti adalah alumni Fakuktas Pertanian Universitas Nusa Cendana yang setelah lulus dari kampus langsung menjadi petani.
Sentra pertanian yang dia bangun mengembangkan puluhan jenis tanaman pertanian bersama kelompok tani binaannya.
Dalam berbagai kegiatan,Ansy lema kerap mengundang Gesti untuk memberikan materi bagi para petani.
Petani muda kreatif-inovatif-enerjik seperti Gesti tidak banyak di NTT.
Memahami petani sebagai sebuah profesi layaknya profesi lainnya seperti dokter, pengusaha, akuntan dan lain-lain tidak banyak didapati di kalangan anak muda.
Champion seperti Gesti harus menjadi contoh bagi anak muda NTT memahami pertanian pada level industri.
Setelah menekuni profesi petani dengan menerapkan berbagai ilmu yang dia peroleh dari kampus, Gesti kini menjadi salah satu duta Petani Milenial Kementerian Pertanian.
Kawasan pertanian yang dikembangkan Gesti kerap dijadikan tempat pembelajaran oleh banyak mahasiswa dari berbagai kampus di NTT.
Tahun lalu, setelah berkunjung ke P4S GS Organik di Matani, Kabupaten Kupang, Ansy memutuskan membantu Gesti dan para petani satu unit UPPO untuk dikembangkan.
Ini baik bagi P4S GS agar bisa melatih para petani memproduksi pupuk secara mandiri.
Ansy lema berharap bantuan ini dapat memperkuat P4S GS Organik dalam kegiatan pembinaan petani di Kabupaten Kupang.*** Sipers.