Bantu Pendeta Philipus Berjuang dari Keterbatasannya untuk terus Mengabdi di jalan Tuhan Yesus

Suara harapan -“Hinaan dan cacian sudah menjadi makan saya sehari-hari karena fisik saya, bahkan pernah saya diancam ingin dibunuh apabila terus melanjutkan pelayanan” lirih Pdt. Philipus

Tidak mudah menjadi pendeta bagi dirinya, karena badannya yang kerdil kerap diremehkan oleh warga di dusun Pdt. Philipus tinggal.

Pendeta Philipus sudah 19 tahun mengabdi di Gereja dusun Dongi-Dongi, Sulawesi Tengah. Ketulusannya untuk bisa membantu warga menjadi jemaat yang taat ternyata berbanding terbalik.

Baca Juga :  Ke Manakah Akhir Hidupmu?

Dirinya sering ditolak untuk memberikan pelayanan, padahal di desanya masih banyak yang jauh dari Tuhan. Tak hanya itu, pendidikan di desanya sungguh rendah hingga Pendeta Philipus pun mendidik anak-anak hingga orang tua bisa baca tulis.

Perjuangan Pendeta Philipus tak berhenti disini, dirinya berharap untuk terus bisa membantu warga desanya bisa terus berada di jalan Tuhan.

Baca Juga :  Bupati Kupang: Terima Kasih Sinode GMIT yang Memiliki Kepedulian

Sahabat terkasih, mari bantu Pendeta Philipus berjuang dari keterbatasannya untuk terus mengabdi di jalan Tuhan Yesus melalui kitabisa.com/dukunganuntukpendeta
https://youtu.be/e1nkphou4ek

Komentar