Kupang, Suara Harapan – Camat Amarasi Barat, Frans E. Wewo, yang menjabat sejak September 2023, berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting dan pengelolaan dana desa di wilayahnya.
Kepada Suara Harapan, Wewo mengungkapkan bahwa stunting menjadi perhatian utama. Meskipun data tahun 2024 menunjukkan penurunan angka stunting dari 21-23 persen menjadi 19 persen, Amarasi Barat masih termasuk dalam lima besar kecamatan dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Kupang.
“Kami menargetkan penurunan angka stunting hingga 15 persen pada Agustus tahun ini. Untuk mencapai target ini, kolaborasi antara pemerintah desa, posyandu, puskesmas, sekolah, dan orang tua sangat penting,” kata Wewo, Selasa (28/5).
Wewo juga menekankan pentingnya pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak stunting dan pemeriksaan rutin bagi ibu hamil. Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk mencegah munculnya kasus stunting baru.
“Ibu-ibu yang sudah menikah, ibu-ibu hamil untuk terus rutin untuk pemeriksaan sehingga pada saat kelahiran jangan ada angka stunting baru lagi,” harap Wewo.
Selain stunting, Wewo juga fokus pada pengelolaan dana desa. Ia mendorong transparansi dan komunikasi terbuka antara pemerintah desa dan kecamatan.
“Kami selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan desa terkait pengelolaan dana desa. Kami berharap masalah dapat diinformasikan sebelum terjadi, sehingga dapat dicarikan solusi bersama,” ujarnya.
Wewo optimis bahwa dengan kolaborasi dan komitmen semua pihak, Amarasi Barat dapat mengatasi masalah stunting dan meningkatkan pengelolaan dana desa. (*)