Kupang, Suara Harapan – Sudah dua periode Arthur Ximenes memimpin Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur. Sejak dilantik pada 21 Desember tahun 2011, Arthur telah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Di bawah kepemimpinan pria lulusan Universitas Mataram ini, Desa Manusak telah mengalami banyak kemajuan, dari infrastruktur hingga pemberdayaan masyarakat.
Desa Manusak yang pada awal kepemimpinannya masih berada di kategori Desa Tertinggal kini sudah menjadi Desa Mandiri.
Sebuah desa dikategorikan desa maju jika memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat desa dengan ketahanan sosial ekonomi dan ekologi secara berkelanjutan.
“Syukur dan terima kasih kepada Tuhan, keluarga, dan warga Desa Manusak yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melayani,” ujar Ximenes, sarjana hukum yang rendah hati ini.
Memimpin desa dengan tujuh suku yang beragam, di mana mayoritasnya adalah Suku Timor dan Rote, Ximenes menerapkan prinsip “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi” untuk menjaga harmoni.
Membangun Infrastruktur Desa
Fokus utama Ximenes di periode pertamanya adalah pembenahan desa. Memasuki 2015 dengan adanya program Dana Desa, ia mulai merealisasikan program-program pembangunan, khususnya infrastruktur.
“Jalan usaha tani, jalan penghubung pemukiman dan pasar, sekolah, gereja, dan lain-lain,” jelas Ximenes tentang beberapa contoh infrastruktur yang telah dibangun.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Berbagai Upaya
Selain infrastruktur, Ximenes juga gencar memberdayakan masyarakat. Berbagai program telah dijalankan, seperti bantuan modal usaha, bantuan ternak, dan pelatihan-pelatihan.
“Bantuan ternak seperti babi, kambing, hingga sapi diberikan dengan skema tertentu,” papar Ximenes.
“Penerima diwajibkan untuk ‘over’ kepada tetangga yang belum mendapatkan agar tidak terjadi kecemburuan sosial,” lanjutnya.
Kerjasama dan Keterlibatan Masyarakat
Ximenes menekankan pentingnya kerjasama dan keterlibatan masyarakat dalam setiap program. Pendamping Lokal Desa (PLD), Babinkamtibmas, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan mitra kerja lainnya dilibatkan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
“Contohnya, saat penyaluran bantuan sapi, kami melibatkan semua pihak terkait sehingga masyarakat yang menerima bantuan merasa diperhatikan,” kata Ximenes.
Dedikasi dan kepemimpinan Arthur Ximenes telah membawa Desa Manusak dari Desa Tertinggal menuju Desa Mandiri. Kegigihannya dalam membangun infrastruktur dan memberdayakan masyarakat menjadi bekal dan inspirasi bagi kepemimpinan selanjutnya. (*)