Suara Harapan – Hidup dalam masa kecil yang serba sederhana di sebuah desa di
Semau membuat Edrison Lanus tak punya mimpi yang muluk-muluk.Namun seiring berjalannya waktu, Tuhan membuka jalan
terbaik baginya.
Menempati posisi sebagai Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal di Kabupaten Kupang adalah anugerah
Tuhan yang disyukurinya dengan memberikan pelayanan terbaik.
Edrison Lanus lahir di sebuah kampung bernama Kaisalun, Desa
Akle dari keluarga petani sederhana di Kecamatan Semau Selatan.
Ia adalah putra tunggal dari empat bersaudara. Meski tergolong
keluarga sederhana, orang tuanya selalu berusaha mendorong dan
mendukung mereka untuk bisa menempuh pendidikan.
[caption id="attachment_6324" align="alignnone" width="1512"]
Redaksi suara harapan[/caption]
Namun, ketika sudah menamatkan pendidikan SMA, ia tak bisa
melanjutkan ke bangku kuliah karena orang tuanya tak punya cukup
dana.
Edrison terpaksa tinggal bersama orang tuanya di kampung dan
membantu mereka mengerjakan kebun.
Hingga pada tahun 2000, ia bertemu dengan Romo Pit Olin Pr, seorang
imam Katolik yang kebetulan melayani umat di Semau dan sekitarnya.
Perjumpaan dengan Rm Pit membuka harapan kuliah yang sudah ia
kubur sejak dua tahun silam.
Selengkapnya ada di Majalah Cetak Suara Harapan edisi Mei 2023
[video width="352" height="640" mp4="https://majalahsuaraharapan.com/wp-content/uploads/2023/04/VID-20230315-WA0001.mp4"][/video] ]]>