Cakrawala untuk Noelbaki, Noelbaki untuk Semesta

ADVERTORIAL86 Views

KUMANDANG LITERASI DARI NOELBAKI

Joni Liwu

Kami mungkin miskin, namun satu yang menguatkan, bahwa melalui jalan terjal dan berliku ( baca: kesulitan hidup) akan tiba pada nirwana penuh damai, Per crucem et lucem. Itu karena literasi telah mendongkraknya.

Suara Harapan – Perjalanan keluar kota sore itu melewari jalan berbatu, berlubang kiri dan kanan. Sebelum tiba di kampung itu, harus mendaki 10-20 meter, dan jalanan pun berlubang.
“Memang kampung, seperti namanya banyak yang “kurang” walau di pinggiran kota,” gumamku di atas roda dua. Hanya semesta yang mendengar apalagi seluruh kepala tertutup helm dan masker.

Selanjutnya jalan berbelok memasuki gang-gang yang juga jalanan berbatu, belum beraspal.Gundah dan penat sirnah saat menemui ratusan warga salah satu RT di Desa Noelbak Kabupaten Kupang, yang antusias menerima Gol A Gong, Duta Baca Indonesia.

Mereka menyambut kehadiran seorang duta baca menurut adat ketimuran.Sebuah aksi literasi budaya yang telah berurat akar. Rona wajah tampak gembira dan sangat bersahaja.Sebuah kesan yang terungkap dari Tim Safari Literasi.
“Betapa kami diselendangi di setiap penjemputan.Hal yang jarang kami temui di daerah lain,” ungkap seorang tim Safari Literasi.

Di kampung ini, seorang duta baca Indonesia itu pun menemui anak-anak, siswa-siswi benahan Akademi Cakrawala. Bercerita, memotivasi, hingga mengumbar cita anak- ana dengan cerita-cerita inspiratif.Serasa anak- anak Akademi Cakrawala termotivasi, terinspirasi sangat setia bersama Gol A Gong hingga larut malam.Mereka sangat mendaulat seorang Duta Baca hingga pagelaran seni di panggung literasi Noelbaki.

Panggung literasi memikat hati.Puisi dan tari pun pentas drama memukau. Seluruh warga di RT tersebut, orang tua remaja dan anak-anak sangat menikmati tiap sajian acara. Bahkan sejak talk show hingga tuntas di acara foto bersama dan santap malam bersama

Di panggung literasi tecurah amanat, menjadikan Desa Noelbaki menjadi Kampung Literasi.Penyerahan dan sumbangan buku dari FTBM NTT bak energi positif yang mengaliri darah warga untuk beriktiar. Berjanji pada diri menjadikan kampungnya sebagai kampung literasi. Setidaknya Keteguhan batin tersebut dikompori sang Kepala Desa, pejabat pemerintah Kabupaten Kupang juga anggota legislatif kabupaten Kupang yang memberi testimoni dalam talk show.

Sebuah kolaborasi yang memberi energi positif juga sebagai contoh dalam menggeralkan literasi bagi warga kebanyalan.Dan itu dimulai dari kampung, dan kampung itu bernama kampung literasi. Pesan kolaborasi dan sinergitas hadir di kala semua komponen bangsa ini duduk bersama.Kebersamaan mengurai benang khusut literasI yang sekian lama hanya dilakoni kaum-kaum tertentu seperti pegi literasi, komunitas- komintas literasi dan FTBM.

Semangat bersinergi berbagai pihak telah ditunjuklan kampung ini. Ibarat berinvestasi, ini menjadi modal awal mewujudkan Noelbaki sebagai satu-satunnya kampung literasi di Pulau Timor ini.

Noelbaki, sungguh menjadi kampung spirit. Setidaknya bagi 126 desa, di wilayah seluas 5.434,76 KM² tersebut.Noelbaki sungguh beruntung memiliki Akademi Cakrawala yang setia mendampingi.satu kata untuk keharmonisan ini, Cakrawala untuk Noelbaki, dan noelbaki untuk semesta.

Mentari jadi saksi tautan batin warga dengan Duta Baca Indonesia Gol A Gong hingga ia lenyap di peraduannya.Bahkan rembulan tersenyum kala itu ba menulis puisi cinta tentang rajutan asa antara warga, pemerintah, Akademi Cakrawala, dan seorang Duta Baca Indonesia.

Semarak puisi, lagu dan tari masih terngiang.Di penghujung safari literasi, malam Minggu di 9 April 2022, telah berkisah tentang sebuah kolaborasi dan sinergitas.Perwujudan ungakapan verbalistis yang sering digaungkan kaum cendekia hingga pementu kebijakan menjadi nyata.Cinta telah tergores dalam litani literasi.Litanikan senandung itu pada bumi yang dipijak.

Mas Gol A Gong, demikian kami warga kampung di NTT ,yang tidak pernah menjerit soal apapun apalagi hanya sekedar minyak goreng.

Kami mungkin miskin, namun satu yang menguatkan, bahwa melalui jalan terjal dan berliku ( baca: kesulitan hidup) akan tiba pada nirwana penuh damai, Per crucem et lucem. Itu karena literasi telah mendongkraknya.

SALAM LITERASI ]]>