Dua Bulan di Sinode, Mahasiswa KBPM UKAW Cukup Membantu Data

ADVERTORIAL80 Views
UKAW Kupang punya ikatan yang kuat dengan GMIT karena Sinode GMIT Kupang, bersama Gereja Kristen Sumba (GKS) berperan dalam berdirinya Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. “Sehingga sudah sewajarnya UKAW menjadi tangan pelayanan,”

Kota Kupang, Suara Harapan – Sebanyak 20 mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang melaksanakan berbagai kegiatan untuk mengisi masa Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) di Kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Kupang. Salah satunya adalah melakukan pendataan jemaat di gereja-gereja di Kota Kupang yang berada di bawah naungan GMIT.

Pendataan atau sensus jemaat itu dilakukan untuk membantu Sinode GMIT melakukan pemutakhiran data jemaat. Para mahasiswa yang berasal dari Fakultas Hukum, Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Pertanian, dan Ekonomi itu diterjunkan ke gereja-gereja untuk mengambil data jemaat untuk kemudian diinput dalam sistem data Sinode GMIT.

Selain itu mereka juga membantu melakukan cleaning data. Dalam hal ini memperbaiki salah tulis atau salah ketik data-data jemaat yang masuk.

Oscar Herison Mangi, salah satu mahasiswa dari Fakultas Hukum, mengaku sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam kegiatan tersebut. Karena selain dapat berkontribusi membantu Sinode GMIT, kegiatan itu juga memperkaya pemahaman dirinya tentang pentingnya data dalam sebuah organisasi sebesar GMIT.

“Menurut saya, pendataan dan pemutakhiran data ini sangat penting bagi GMIT sebagai payung bagi begitu banyak gereja yang ada di Kota Kupang. Karena berdasarkan data tersebut bisa dibuat program-program yang lebih tepat sasaran dalam pelayanannya kepada jemaat,” ungkap Oscar kepada Suara Harapan, Jumat (19/8/2022).

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan, Andre Medah, menjelaskan bahwa apa yang dilakukan para mahasiswa tersebut adalah bentuk pendampingan kepada masyarakat, meskipun secara tidak langsung. Data tersebut sangat penting untuk kemudian dapat menjadi acuan untuk berbagai hal.

“Selama hampir dua bulan berada di Sinode, para mahasiswa cukup membantu memperlancar dan meningkatkan jumlah data yang masuk,” ujar Andre.

Ia juga menjelaskan bahwa UKAW Kupang punya ikatan yang kuat dengan GMIT karena Sinode GMIT Kupang, bersama Gereja Kristen Sumba (GKS) berperan dalam berdirinya Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. “Sehingga sudah sewajarnya UKAW menjadi tangan pelayanan,” ujarnya.

Selain pendataan jemaat, para mahasiswa juga melaksanakan berbagai kegiatan lain yang menjadi rutinitas harian di Kantor Sinode GMIT Kupang. Mereka juga aktif dalam ibadah bersama, senam pagi bersama, serta perawatan dan perbaikan taman di lingkungan Kantor Sinode GMIT.

Ferdy Tudua, mahasiswa Fakultas Hukum yang juga merupakan anggota POLRI, mengaku sangat senang bisa mendapat pengalaman baru mengikuti aktivitas di lingkup Kantor Sinode GMIT. Sebuah pengalaman yang tentunya berbeda dari kesehariannya sebagai Kepala Unit Reskrim Polsek Amarasi.

“Saya dan juga teman-teman yang lain jadi lebih mengenal lebih dekat dan terlibat dalam aktivitas dan pelayanan di Kantor Sinode. Dan dari para staf yang mayoritas pendeta kami belajar soal pelayanan yang humanis dan tulus kepada orang yang membutuhkan. Juga soal disiplin dan rasa kekeluargaan,” jelas Ferdy.

Ferdy dan Oscar berharap Sinode GMIT Kupang terus berkembang dalam pelayanannya dan melakukan inovasi-inovasi untuk membuat pelayanannya jadi lebih bermakna bagi jemaat. Salah satu harapan yang disampaikan keduanya adalah agar Sinode GMIT Kupang bisa menjadikan halaman kantor yang saat ini sudah dipenuhi bangku-bangku sebagai tempat para anak muda mengembangkan dan mengasah kreativitasnya.

]]>