Kupang, Suara Harapan – Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Samuel Benyamin Pandie menyerukan umat untuk hidup dalam keadilan, kesetiaan, dan kerendahan hati di hadapan Tuhan dalam pidato pembukaannya di Persidangan Klasis Kupang Timur, Selasa (20/2/2024).
Pandie menekankan pentingnya tema persidangan yang diambil dari Mikha 5:8, sebagai refleksi dan motivasi hidup bagi umat di hadapan Tuhan. Tema ini diharapkan menjadi kekuatan dalam melaksanakan pelayanan jemaat.
Persidangan Klasis ke-13 dan Majelis Klasis ke-53 ini diharapkan menghasilkan program-program strategis yang kreatif, dapat dikerjakan, dan sesuai dengan kondisi saat ini.
“Selamat bersidang, temukan program yang kreatif, dapat dikerjakan dan sesuai dengan kondisi saat ini. Tantangan jaman yang berkembang saat ini memerlukan kreatifitas, sikap kritis dan sesuai dengan kondisi saat ini,” ungkap Pandie.
Bupati Kupang Korinus Masneno, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa gereja merupakan pilar penting dalam pembangunan di Kabupaten Kupang.
“Untuk itu Pemerintah dan Gereja memiliki tujuan yang sama, yakni membangun masyarakat yang seutuhnya. Semua upaya yang kita lakukan tujuannya untuk jemaat dan masyarakat,” ungkap Masneno.
Masneno percaya bahwa dengan ketulusan, kesetiaan, dan kerendahan hati, para pelayan Tuhan yang melaksanakan persidangan akan menghasilkan program kerja terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan.
Persidangan Klasis Kupang Timur diawali dengan ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Paoina Bara Pa.
Turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Bupati Jerry Manafe, Asisten 3 Setda Kab. Kupang Novita Foenay, Ketua Majelis Klasis Kupang Timur KMK Pdt. Elmodan Herison Naimasus, M.Th, Sekretaris Majelis Klasis Kupang Timur Pnt. Alfarando Solideo Bolla, SH.,M.Kn, Ketua Panitia Welem Mandala. (Sipers Prokopim KK/17/24/Red)