Amarasi, Suara Harapan – Pemerintah dan masyarakat Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, menargetkan tak ada lagi kasus stunting di desa mereka pada tahun 2025.
Sebagai wujud komitmen tersebut, pemerintah desa bekerja sama dengan Puskesmas Amfoang melaksanakan program pemberian makan tambahan (PMT) bagi bayi dan ibu hamil di desa tersebut.
“Saya minta komitmen kita semua untuk kita urus anak-anak kita ini secara serius. Mudah-mudahan di tahun 2025 tidak ada lagi kasus stunting,” kata Kepala Desa Oenoni II, Dajlinus Bureran, kepada para kader posyandu dan masyarakat yang hadir dalam pembukaan program PMT yang dilaksanakan di kantor desa Oenoni II, Senin (13/5).
Bureran menjelaskan bahwa kegiatan PMT akan dilaksanakan selama 3 bulan ke depan. Ketua PKK, para kader Posyandu, dan ibu-ibu dari Desa Oenoni II akan menyiapkan makanan tambahan yang diolah dari bahan-bahan lokal setiap hari sampai program berakhir.
“Nanti setiap awal minggu dicek berat badan anak. Terus di setiap hari Sabtu akan diukur lagi untuk mengetahui perkembangannya,” terang Djalinus.
Kepala Puskesmas Oekabiti, Adriana Bety, mengharapkan peran aktif dari para orang tua untuk mengikuti program ini dengan sepenuh hati. Karena dengan program ini para ibu akan dilatih untuk bagaimana mengolah makanan lokal secara baik sehingga menarik selera makan dan mendukung peningkatan kualitas kesehatan anak.
Kepala Desa Oenoni II, Djalinus Bureran (kiri) dan Kepala Puskesmas Oekabiti, Adriana Bety
“Kita punya bahan makanan yang ada di sekitar kita seperti marungga dan jantung pisang. Nanti mama-mama kader akan melatih ibu-ibu supaya bisa olah bahan makanan itu menjadi menu makan yang menarik bagi anak-anak,” terang Bety.
Karena itu ia mengharapkan agar para ibu di Desa Oenoni II untuk selalu setia mengikuti program ini setiap hari untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Jangan malu untuk datang ke kantor desa setiap hari. Karena ini untuk anak-anak kita,” pesannya.
Ia juga menegaskan bahwa anak-anak harus mendapatkan penanganan kesehatan yang baik jika sakit atau ada keluhan.
“Jadi kalau anak-anak sakit harus segera bawa ke Puskesmas atau Puskesmas pembantu,” kata Bety.
Tak lupa ia berpesan kepada para ibu untuk selalu memperhatikan kebersihan gigi anak-anak. Karena kesehatan gigi juga berpengaruh terhadap kesehatan anak secara keseluruhan. (*)