Kota Kupang, Suara Harapan – Sebanyak 20 mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang resmi mengakhiri masa Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) di Kantor Sinode GMIT Kupang, Senin (22/8/2022). Selama dua bulan menjalani masa KBPM tersebut, para mahasiswatersebut membantu menyukseskan program sensus jemaat yang sedang dikerjakan Sinode GMIT.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada UKAW yang telah menempatkan mahasiswa melakukan KBPM di Kantor Sinode GMIT. Teristimewa kepada teman-teman muda mahasiswa yang sudah terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan di BP4S (Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Pelayanan Sinode) terkait dengan pendataan jemaat,” kata Ketua Sinode GMIT, Pendeta (Pdt) Merry Kolimon.
Pdt Merry menjelaskan, program pendataan jemaat merupakan sebuah program yang sudah dan sedang dilakukan oleh Sinode GMIT sebagai bagian dari menjalankan misi gereja, terutama berkaitan dengan penatalayanan diri dan tugas gereja.
“Untuk tugas gereja yang efektif sebagai bagian dari keterlibatan gereja dalam maksud perbaikan Allah di dunia itu harus berbasis data. Karena itu kita energi kita di periode ini diarahkan untuk bisa meneruskan dan menyelesaikan pekerjaan terkait pendataan ini yang sudah dibuat sejak periode-periode yang lalu,” terang Pdt. Merry.
“Kita belajar misalnya kemarin dengan badai Seroja, kebijakan-kebijakan pelayanan kita akan sangat efektif kalau itu berbasis data. Kita tidak boleh lagi melihat data sebagai sesuatu yang tidak urgen dalam pelayanan, tetapi justru menjadi basis dari kebijakan-kebijakan dan pendekatan pelayanan,” lanjutnya.
Lebih jauh, Kepala BP4S, Pdt Saneb Yohanis Ena Blegur, menjelaskan, sensus jemaat merupakan program prioritas Sinode GMIT di periode ini sesuai perintah Haluan Kebijaksanaan Umum Pelayanan (HKUP).
Untuk mendukung percepatan program ini, Sinode GMIT kemudian bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk UKAW Kupang. Para mahasiswa KBPM UKAW selama hampir dua bulan membantu menjemput data-data jemaat dari gereja-gereja di Klasis Kota Kupang dan juga melakukan input data yang sudah masuk sebelumnya ke dalam aplikasi.
“Kehadiran teman-teman mahasiswa KBPM dari UKAW Kupang sangat menolong BP4S. Meskipun para mahasiswa tersebut berasal dari latar belakang ilmu yang tidak terkait dengan pendataan. Kami melihat ada keseriusan dan ketulusan dalam kerja-kerja mereka. Hasilnya, dari sebelumnya sudah ada sekitar 300 ribu data sekarang sudah mendekati 500 ribu ribu data,” kata Pdt Saneb.
Ia menjelaskan bahwa sensus jemaat ini akan dilakukan secara multiyears mengingat keterbatasan dana dan sumber daya. Sambil terus menginput data-data baru, akan juga dilakukan pemutakhiran data untuk mereka yang sudah pernah mengisi data ini sehingga akan diperoleh data yang benar-benar akurat.
“Data yang akurat sangat penting dalam membuat perencanaan program. Data salah, salah diagnosa, maka program yang dikeluarkan oleh gereja biar anggaran besar berapapun tidak terakses oleh jemaat,” ujarnya.
Rencananya, data jemaat ini akan dilaunching pada Ulang Tahun ke-75 GMIT pada 31 Oktober 2022 mendatang, berapapun data yang berhasil terimput. “Sehingga ini menjadi kado istimewa yang akan dipersembahkan GMIT kepada warga GMIT di usia berliannya,” kata Pdt Saneb.
Oscar Herison Mangi, mewakili mahasiswa KBPM UKAW menyampaikan terima kasih kepada Sinode GMIT yang telah memberikan mereka kesempatan untuk terlibat dalam program pendataan jemaat. Melalui kegiatan tersebut mereka belajar banyak hal yang memperkaya ilmu dan pengalaman mereka.
“Harapan kami program ini terus berjalan sampai semua warga GMIT masuk ke dalam sistem data base Sinode GMIT. Sehingga seperti yang diharapkan, program-program pelayanan gereja lebih tepat sasaran dan efektif,” ujarnya.
Hal yang sama ditegaskan Ferdy Tudua, mahasiswa Fakultas Hukum, yang juga merupakan anggota POLRI yang bertugas di Polsek Amarasi Kaupaten Kupang. “Data ini sangat penting. Seperti kami di kepolisian, mau lakukan kegiatan apapun, paling pertama itu data. Dari data itu kita bisa kelola untuk mencapai hasil yang maksimal,” ungkap Ferdy.
Kepada para mahasiswa yang KBPM UKAW Kupang yang akan kembali ke kampus, Pdt Merry Kolimon berharap dapat menyelesaikan agenda seperti pengerjaan skripsi dengan sebaik-baiknya.
“Kami mengirim spirit untuk orang-orang muda ini, Tuhan memberkati dalam perjalanan menuju masa depan.
Terima kasih juga kepada Artha Wacana sebagai universitas milik gereja. Kami berharap ada peningkatan kualitas pendidikan di Artha Wacana dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga semakin maju dan unggul di NTT,” pesan Merry.(*)