ORIENTASI E-PPGBM BAGI TENAGA PELAKSANA GIZI PUSKESMAS KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

ADVERTORIAL32 Views

SSGI 2021 juga melaporkan angka stunting di Kabupaten TTU yang masih jauh di atas angka nasional yaitu 46,7%, meskipun angka ini sedikit di bawah angka stunting kabupaten tetangga TTU, yaitu TTS sebesar 48,3%. Nutrition International berusaha membantu pemerintah Kabupaten TTU bersinergi dalam menurunkan angka stunting melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan di Kabupaten TTU salah satunya kegiatan Orientasi ePPGBM ini.


Kefamenanu, Majalah Suara Harapan – Bertempat di hotel Victory 2 Kefamenanu, hari ini (27/01) Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) bersama dengan Nutrition International (NI) dan Save the Children, serta difasilitasi oleh Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marunga Foundation) menyelenggarakan kegiatan penyegaran penggunaan aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) bagi tenaga pelaksana gizi puskesmas.

Aplikasi elektronik e-PPGBM ini merupakan bagian dari Sistim Informasi Gizi (SIGIZI) Terpadu Kementerian Kesehatan. Adapun kegiatan ini adalah bagian dari dukungan Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA).

BISA merupakan proyek terpadu gizi spesifik dan sensitif, yang didanai oleh pemerintah Kanada, pemerintah Australia melalui DFAT dan the Power of Nutrition untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam rangka percepatan penurunan stunting.


Penyegaran penggunaan aplikasi e-PPBGM bagi staf Dinas Kesehatan dan tenaga pelaksana gizi dari 23 puskesmas dampingan Nutrition International (NI) di Kabupaten TTU dimaksudkan agar tenaga pelaksana gizi mampu mengoperasikan aplikasi e-PPGBM sebagai alat pengumpulan dan pengelolaan data hasil program penanggulangan masalah gizi dengan baik
Peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini berjumlah 24 orang, yang terdiri dari tiga orang staf Dinas Kesehatan Kabupaten TTU dan 21 tenaga pelaksana gizi puskesmas di Kabupaten TTU.


Maternal and Child Nutrition Advisor proyek BISA, dr. Tutut Sri Purwanti dalam sambutannya pada acara pembukaan menyampaikan tentang pentingnya data yang akurat sebelum melakukan penentuan status gizi yang tepat hingga menganalisa angka stunting di tiap daerah khusunya di Kabupaten TTU.

Lebih lanjut Tutut menyampaikan bahwa berdasarkan data hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting di Provinsi NTT mengalami penurunan dari 43,8% pada tahun 2019 menjadi 37,8% pada tahun 2021, meskipun angka ini masih di atas angka stunting nasional yang juga mengalami penuruan dari 27,7% pada tahun 2019 menjadi 24,4% tahun 2021.

Sementara itu, SSGI 2021 juga melaporkan angka stunting di Kabupaten TTU yang masih jauh di atas angka nasional yaitu 46,7%, meskipun angka ini sedikit di bawah angka stunting kabupaten tetangga TTU, yaitu TTS sebesar 48,3%. Nutrition International berusaha membantu pemerintah Kabupaten TTU bersinergi dalam menurunkan angka stunting melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan di Kabupaten TTU salah satunya kegiatan Orientasi ePPGBM ini.

Tutut mengharapkan adanya umpan balik dari peserta dan bersama-sama menyusun rencana tindak lanjut untuk berkolaborasi menurunkan angka stunting di Kabupaten TTU.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Robertus Tjeunfin S.Kep, Ns, MPH, dalam sambutannya mengatakan bahwa, rendahnya cakupan program di tingkat Puskesmas dan akses layanan kesehatan serta pemahaman kader dalam proses penimbangan dan pengukuran serta alat yang belum terstandar menjadi kendala dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten TTU. Hal ini menjadi catatan bersama untuk lebih bekerja keras dengan dukungan dari pemangku kepentingan termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat yang turut bekerja di lingkup Kabupaten TTU.


Selanjutnya Tjeunfin menekankan, dalam pengolahan data harus lebih spesifik dan mencakup data real by name by addres, selain itu perlu pendampingan bagi kader. Robertus mengharapkan agar kegiatan Orientasi e-PPGBM ini menjadi langkah baik untuk membekali tenaga pengelola gizi di tingkat Puskesmas dalam proses perekapan data dan membawa dampak baik bagi tenaga pengelola gizi. Apresiasi diberikan kepada tenaga gizi karena sudah bekerja keras sehingga angka stunting pada tahun 2020 sebesar 28,9% turun menjadi 25,3% pada tahun 2021, dalam artian ada penurunan sebesar 2,3%.


Dalam kegiatan ini yang bertindak sebagai narasumber antara lain staf pelaksana gizi dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, yakni Raymondus Vidigal Umbu Dagha, SKM dan staf pelaksana gizi dari Dinas Kesehatan Kabupaten TTU yakni Basilius F. Haumein, SKM, MPH, selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan. Metode kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring, serta dalam penyelenggaraan kegiatan semua peserta, narasumber dan panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat termasuk persyaratan hasil rapid test antigen yang negatif.*Tim/Sipers ]]>