Oelamasi, Suara Harapan – Terkait kekecewaan sejumlah petani di Babau, Kecamatan Kupang Timur, atas ketidakhadiran pemerintah daerah menghadapi problem seperti air dan pupuk yang sedang mereka hadapi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Amin Juariah angkat bicara.
Kepada Suara Harapan, Juariah menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Saya kira PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) selalu ada di lapangan. Hanya memang jumlah kelompok tani, termasuk di Kupang Timur, cukup banyak sehingga mereka tidak mungkin selalu ada di satu kelompok saja,” ungkap Juariah, Rabu (24/1/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa masalah curah hujan yang rendah merupakan problem alam yang tak bisa dielak. Dan hal itu berdampak kepada hampir semua petani sawah di seluruh Kabupaten Kupang.
“Biasanya di bulan seperti ini sudah sekitar 500 hektar di Kupang Timur yang dikelola. Sekarang baru sekitar 50 hektar, jadi baru 10 persen,” ujar Juharia.
Ia berharap curah hujan bisa lebih baik ke depan sehingga lahan-lahan yang belum dikelola bisa dimanfaatkan secara baik.
Sementara itu, untuk ketersediaan pupuk subsidi, Juariah menjelaskan bahwa pupuk subsidi sudah ada di pengecer. Sehingga para petani yang sudah mengisi RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) bisa mengaksesnya di pengecer.
“Informasi dari Pupuk Indonesia kemarin bahwa pupuk subsidi ada di pengecer. Bahkan sudah ada petani yang menebus. Nanti bisa dikonfirmasi,” terang Juariah.
Menurut Amin, alokasi pupuk subsidi untuk Kupang Timur saat ini sekitar 3000-an ton. 2000 ton untuk jenis Urea dan 1000 lebih ton untuk jenis NPK. Jumlah itu sedikit berkurang dari alokasi tahun-tahun sebelumnya yang sebesar 4000 ton.
Ia mengajak petani untuk tetap semangat dan optimis. Dengan curah hujan yang rendah, para petani disarankan bisa mengoptimalkan lahan dengan menanam tanaman umur pendek lain seperti palawija dan hortikultura. (YL/ENS)
