Ngada, Suara Harapan – Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi dibuka pada Jumat (24/5) di Kemah Tabor, Mataloko, Kabupaten Ngada.
Rakerwil ini menjadi platform penting bagi para perawat di NTT untuk membahas strategi adaptasi terhadap UU Kesehatan yang baru, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, serta merumuskan program kerja yang mendukung peningkatan kualitas kesehatan di NTT.
Asisten I Bupati Ngada, Alfian, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada para perawat yang telah berdedikasi, terutama selama pandemi Covid-19.
“Terima kasih kepada seluruh perawat, khususnya yang telah berkorban selama pandemi Covid-19 berlangsung,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan perawat, termasuk pembangunan rumah sakit umum daerah yang baru, pembangunan RS Pratama di Riung, serta beberapa fasilitas kesehatan yang lain.
“Semoga perawat yang berkualitas sudah siap untuk mendukung keberadaan fasilitas kesehatan tersebut nantinya,” tutup Alfian.
Ketua DPW PPNI NTT, Aemilianus Mau, menekankan urgensi adaptasi terhadap perubahan regulasi.
“Waktu telah berubah, kita juga ikut berubah. PPNI juga harus berubah,” tegasnya.
Ia berharap Rakerwil ini dapat menghasilkan program kerja yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan perawat serta masyarakat NTT di era UU Kesehatan yang baru.
Ketua DPP Bidang Organisasi dan Kaderisasi PPNI, Abdul Rahmat, mengakui adanya perubahan signifikan dalam peran organisasi profesi perawat pasca-UU Kesehatan yang baru.
“Kita dihadapkan pada perubahan yang sangat signifikan,” ungkapnya.
Namun, ia optimistis PPNI dapat terus eksis dan berkembang dengan modal yang dimiliki, termasuk sejarah panjang organisasi dan sumber daya manusia yang berkualitas. (Saverinus Suhardin/Infokom DPW PPNI NTT)