Sabtu 21 Agustus, GMIT Berdoa dan Berpuasa Resesi Ekonomi Nasional, Dampak dan Penanganan PPKM

Pelayanan40 Views

Suara Harapan –Musibah silih berganti melanda kehidupan kita sepanjang tahun 2020 dan 2021. Pandemi Covid belum berakhir ketika Siklon Seroja menghantam sebagian besar wilayah pelayanan GMIT. Bahkan, di tengah kehancuran akibat badai dahsyat itu, telah terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19. Sesuai data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT tanggal 20 Juli 2021, pada level nasional jumlah orang terpapar sebanyak 1.609.300…

Setelah beberapa saat kurva penularan Covid-19 melandai, bahkan cenderung turun, kini jumlah orang terpapar Covid bertambah banyak. Sumber-sumber informasi utama menyebutkan bahwa gelombang kedua pandemi Covid-19 disebabkan oleh mutasi (perubahan) virus yang menghasilkan jenis virus baru dengan daya tular dan daya rusak yang lebih tinggi. Jenis yang terbaru adalah virus Corona varian Delta.

Para ahli virus mengatakan bahwa virus Corona varian Delta lebih mudah mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan menginfeksi manusia karena  memiliki lapisan protein permukaan yang lebih mudah menyatu dan berbaur dengan sel manusia. Selain itu, virus Corona varian Delta memiliki kemampuan untuk berkembang biak lebih cepat dibandingkan virus Corona biasa, serta lebih banyak pasien positif Covid-19 varian Delta yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Virus Corona varian Delta lebih mudah menginfeksi anak-anak, remaja, dan orang dewasa, dan dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah pada pasien lanjut usia atau yang memiliki penyakit penyerta (seperti diabetes, hipertensi, atau asma). Orang dengan kelainan sistem imun dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 juga berisiko tinggi ketika terinfeksi Covid-19 varian Delta.

Sejak pandemi merebak pada awal 2020, GMIT telah mengambil tanggung jawab iman sebagai agen damai sejahtera Allah. GMIT hadir di tengah pergumulan dunia menghadapi pandemi Covid-19 sebagai pelaku karya keselamatan. Misi menyatakan kabar baik dan karya keselamatan bagi dunia dijalankan sebagai keterlibatan dalam misi dari Allah.

Semua dilakukan dengan kesetiaan kepada kehendak Allah, dengan meneladani Yesus sebagai Juru Selamat dan Kepala Gereja. Demi karya bergereja yang bermakna di tengah pandemi panjang yang sedang melanda dunia, kami mengajak seluruh anggota jemaat GMIT melakukan doa dan puasa bersama pada setiap Hari Sabtu selama tujuh minggu ke depan.

Pengajaran Tuhan Yesus tentang hal berpuasa dapat dilihat pada kesaksian Matius 6:16-18 bahwa puasa tidak dilakukan agar dilihat oleh orang lain, melainkan sebagai upaya mendekatkan diri dengan Allah dan mendapatkan belas kasih Allah. Kita belajar dari Alkitab bahwa di masa krisis ini semua anggota GMIT dapat berpuasa di hadapan Tuhan. Kita berpuasa untuk memohon pertolongan Tuhan kepada dunia yang sedang digerogoti pandemi Covid-19.

Puasa bukan sekedar menahan rasa lapar dan haus, tetapi sebagai seruan iman dan solidaritas sosial. Kita berdoa dan berpuasa agar di tengah pandemi ini kita tetap murah hati, berserah pada Tuhan, menenangkan diri, melihat hal-hal yang dapat kita syukuri di tengah berbagai bencana dan derita. Janganlah berdoa dan berpuasa menjadi alasan bagi kita untuk abai dengan protokol kesehatan. Sebaliknya dengan berdoa dan berpuasa kita lebih berkomitmen merawat kehidupan, termasuk dengan menaati protokol kesehatan. 

Bagi kaum lanjut usia, anak-anak, dan mereka yang sakit keras disarankan untuk menyesuaikan atau tidak berpuasa sama sekali. Dalam masa pandemi ini, daya tahan tubuh harus tetap dijaga. Kiranya panduan sederhana ini dapat digunakan untuk penyelenggaraan doa dan puasa anggota GMIT menyikapi gelombang kedua pandemi Covid-19.

Sabtu, 21 Agustus 2021

Berdoa dan berpuasa untuk resesi ekonomi nasional, dampak dan penanganannya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pokok-pokok Doa:

1.         07.00:

•           Berdoa bagi semua yang terkena dampak sosial ekonomi dari penyebaran Covid-19.

•           Bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilan.

•           Upaya mereka untuk mencari jalan keluar lain dalam mendukung kehidupan ekonomi keluarga.

2.         09. 00:

•           Bagi para pekerja harian, tukang ojek, pemulung, petani yang kesulitan menjual hasilnya ke pasar, mereka yang di-PHK, dan semua orang yang mengalami kesulitan karena dampak penyebaran Covid-19.

3.         11.00:

•           Bagi pengusaha kecil, menengah, besar yang terdampak Covid. 

4.         13.00

•           Bagi para penjual di pasar dan kaki lima.

5.         15.00

•           Bagi pemilik kios-kios kecil dan pekerja harian.

6.         17.00:

•           Upaya pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat oleh berbagai pihak, termasuk oleh pemerintah, LSM, dan gereja.

7.         19.00

•           Upaya pemerintah untuk stabilisasi ekonomi dan menopang pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat rentan yang kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan.

Nyanyian: KJ. 332:1 “Kekuatan serta Penghiburan”

Kekuatan serta penghiburan diberikan Tuhan padaku.

Tiap hari aku dibimbingNya; tiap jam dihibur hatiku.

Dan sesuai dengan hikmat Tuhan ku dib’rikan apa yang perlu.

Suka dan derita bergantian memperkuat imanku.

Ayat Penguatan:

“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan,  kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,  namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan   aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku:  Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” Habakuk 3: 17-19

 Komitmen Bersama:

Menjadi bagian dari kerja-kerja bersama untuk penguatan ekonomi masyarakat, tidak ikut-ikutan menyebar berita hoax yang melemahkan kerukunan bagi pemulihan sosial dan ekonomi.

Doa Penutup    

http://radiosuaraharapan.com/           ]]>