https://youtu.be/FfzxrGRTrEM
Membuat komitmen untuk terus memiliki waktu berdoa bersama, untuk saling menopang, dan tidak melakukan kekerasan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di rumah, tetapi selalu menempuh jalan dialog/bicara dari hati ke hati saat bertemu dengan kesukaran/ kesulitan dan perbedaan pendapat.
Kupang, Suara Harapan – Sejak pandemi merebak pada awal 2020, GMIT telah mengambil tanggung jawab iman sebagai agen damai sejahtera Allah. GMIT hadir di tengah pergumulan dunia menghadapi pandemi Covid-19 sebagai pelaku karya keselamatan. Misi menyatakan kabar baik dan karya keselamatan bagi dunia dijalankan sebagai keterlibatan dalam misi dari Allah. Semua dilakukan dengan kesetiaan kepada kehendak Allah, dengan meneladani Yesus sebagai Juru Selamat dan Kepala Gereja. Demi karya bergereja yang bermakna di tengah pandemi panjang yang sedang melanda dunia, kami mengajak seluruh anggota jemaat GMIT melakukan doa dan puasa bersama pada setiap Hari Sabtu selama tujuh minggu ke depan.
Pengajaran Tuhan Yesus tentang hal berpuasa dapat dilihat pada kesaksian Matius 6:16-18 bahwa puasa tidak dilakukan agar dilihat oleh orang lain, melainkan sebagai upaya mendekatkan diri dengan Allah dan mendapatkan belas kasih Allah. Kita belajar dari Alkitab bahwa di masa krisis ini semua anggota GMIT dapat berpuasa di hadapan Tuhan. Kita berpuasa untuk memohon pertolongan Tuhan kepada dunia yang sedang digerogoti pandemi Covid-19. Puasa bukan sekedar menahan rasa lapar dan haus, tetapi sebagai seruan iman dan solidaritas sosial. Kita berdoa dan berpuasa agar di tengah pandemi ini kita tetap murah hati, berserah pada Tuhan, menenangkan diri, melihat hal-hal yang dapat kita syukuri di tengah berbagai bencana dan derita. Janganlah berdoa dan berpuasa menjadi alasan bagi kita untuk abai dengan protokol kesehatan. Sebaliknya dengan berdoa dan berpuasa kita lebih berkomitmen merawat kehidupan, termasuk dengan menaati protokol kesehatan.
Bagi kaum lanjut usia, anak-anak, dan mereka yang sakit keras disarankan untuk menyesuaikan atau tidak berpuasa sama sekali. Dalam masa pandemi ini, daya tahan tubuh harus tetap dijaga.
Kiranya panduan sederhana ini dapat digunakan untuk penyelenggaraan doa dan puasa anggota GMIT menyikapi gelombang kedua pandemi Covid-19.
Berdoa dan berpuasa bagi pergumulan keluarga masing-masing.
Pokok-pokok Doa:
- Jam 07.00:
- Berdoa untuk kesehatan seluruh anggota rumah.
- Berdoa untuk kebutuhan makan minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
- Berdoa bagi anggota keluarga yang sedang sakit.
- Jam 09.00:
- Tuhan membentuk iman keluarga di masa sulit.
- Kiranya dalam kesulitan Tuhan beri kepekaan kepada keluarga-keluarga untuk makin dekat padaNya dan mengasihi Tuhan.
- Kesukaran jangan menjauhkan kita dari Tuhan, namun menarik kita lebih kepadaNya.
- Jam 11.00:
- Berdoa untuk kemampuan mengakui dan mengelola ketakutan dan kecemasan dalam masa pandemi: kecemasan itu alamiah dan masuk akal, tapi jangan sampai kita menjadi panik berlebihan dan kehilangan daya imun dan hampa pengharapan. Rasa cemas tidak boleh melumpuhkan jiwa dan spiritualitas kita.
- Kita berdoa agar Tuhan memberi kita kekuatan iman untuk membantu kita menghadapi dan tidak dijatuhkan oleh rasa takut/cemas.
- 13.00:
- Pendidikan anak: baik anak-anak yang belajar di rumah, maupun yang belajar di sekolah.
- Agar protokol kesehatan tetap diperhatikan dan dipatuhi oleh anak-anak dan oleh para guru, baik bagi yang belajar di rumah, maupun bagi anak-anak yang belajar di sekolah.
- Guru-guru dalam mengelola pembelajaran di masa pandemi.
- Dinas pendidikan dan yayasan-yayasan yang mengelola pendidikan.
- 15.00
- Berdoa bagi orangtua dan pekerjaannya di masa Covid.
- Banyak orangtua yang kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilan: Tuhan kiranya menolong untuk ada sumber pendapatan dan makanan bagi keluarga, bertahan dalam masa sulit.
- Berdoa untuk biaya hidup sehari-hari.
- Kiranya orangtua tetap terlindungi walau harus bekerja di luar rumah untuk menafkahi keluarga.
- 17.00:
- Rumah tangga kita dan semua rumah tangga di seluruh dunia agar kita semua berdisiplin dalam protokol kesehatan: tinggal di rumah dan keluar jika hanya betul-betul dibutuhkan, selalu pakai masker berlapis kalau ke luar rumah, rajin cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, jaga kesehatan dengan makan makanan bergizi, berolah raga, dan cukup istirahat.
- 19.00
- Cinta kasih dalam keluarga agar saling menopang, dan kehidupan ekonomi dalam masa-masa pandemi.
- Keluarga saling mendukung, menopang, menjaga dan tidak melakukan kekerasan satu terhadap yang lain.
Nyanyian: KJ 144a:1 “Suara Yesus Kudengar”
Suara Yesus kudengar, Hai mari yang penat,
Serahkanlah kepadaKu, bebanmu yang berat.
Kepada Yesus, Tuhanku, ku datang berserah
Jiwaku yang letih lesu dibuat-Nya lega
Suara Yesus kudengar, Yang haus datanglah,
Dan air hidup Kuberi, hai mari minumlah.
Kepada Yesus, Tuhanku, ku datang berserah
Kudapat Air Alhayat, Dan hidup dalam-Nya.
Ayat Penguatan:
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” (Yesaya 41:10)
Komitmen Bersama:
Membuat komitmen untuk terus memiliki waktu berdoa bersama, untuk saling menopang, dan tidak melakukan kekerasan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di rumah, tetapi selalu menempuh jalan dialog/bicara dari hati ke hati saat bertemu dengan kesukaran/ kesulitan dan perbedaan pendapat.
Doa Penutup ]]>