Suara harapan- SD GMIT Pehe yang berada di Kabupaten Kupang, kecamatan Takari, tepatnya Desa Oelnaineno.
Sekolah ini pada masa lalu dijadikan sebagai sekolah contoh di gugus Fatuleu kala itu dan UPTD kec Takari saat ini, karena penerapan disiplin dalam menjalankan proses belajar mengajar, baik guru maupun murid dan sangat luar biasa yang kala itu.
Namun seiring waktu berjalan cerita di atas hanyalah sebuah cerita yang ceritakan oleh para mantan guru dan siswa saat ini ketika melihat kondisi sekolah yang seolah-olah tak bertuan.
Ibaratnya “Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai” ini di ungkapkan oleh sesepuh mantan – mantan guru SD GMIT PEHE, ketika melihat kondisi sekolah yang tidak dicintai lagi.
Murid – murid di sana ibarat Anak ayam kehilangan induknya, yang setiap hari teriak lari ke sana kemari mencari induknya yang seolah-olah menjadi seekor itik yang sedang berenang, menikmati segarnya air kolam.
Kadang muncul di permukaan kadang pula seolah-olah tengelam. Induk ayam yang berubah menjadi Seekor Itik ini berjalan tanpa berbalik ke belakang bahkan lupa tempat mencari makanan, meskipun sudah banyak yang didapat untuk keberlangsungan ekosistem generasinya.
Sekarang ini, murid di sana dibiarkan sendiri. Bahkan memukul lonceng masuk dan keluar dilakukan oleh mereka. Kenapa?? Karena tidak ada yang menghiraukan. Para murid saling berkelahi, sampai orang tua turun tangan.*
Referensi ]]>