Kupang, Suara Harapan – Gara-gara tak ada sinyal telekomunikasi dan listrik sering padam, sebanyak lima orang siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa mengikuti simulasi Olimpiade Sains Nasional (OSN) di hutan. Informasi itu disampaikan Wali Kelas V SDN Manubelon Yunindy Funay.
“Kami di sini sinyal hilang total, kalau listrik, tadi sudah nyala, tapi sinyal belum ada. Susah satu minggu,” kata Yunindy kepada Kompas.com, Jumat (15/3/2024) petang.
Lantaran masalah sinyal, lanjut Yunindy, simulasi seleksi pertama dari tingkat sekolah ke tingkat kota dan kabupaten hingga nasional, terpaksa dibatalkan. Padahal kata dia, jadwalnya baru selesai pada Sabtu (16/3/2024) mendatang. Meski begitu, jika jaringan pulih maka akan dilanjutkan. Yunindy berharap, persoalan itu secepatnya diatasi sehingga tidak menghambat aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya.
Dia menjelaskan, untuk daerah-daerah terpencil seperti di Amfoang persoalan listrik dan sinyal menjadi kendala utama untuk beraktivitas di sekolah.
“Pekerjaan kami ini membutuhkan kedua media tersebut. Nah kalau terjadi seperti ini pasti akan terhambat. Kalau sekarang di sini listrik padam sinyal juga ikut hilang. Malah kadang listrik sudah menyala tapi sinyal tetap hilang,” ungkap dia.
Hingga saat ini, kata Yunindy, kondisi ini menjadi pertanyaan besar bagi dia dan warga lainnya. “Oleh karena itu besar harapan kami agar pihak pemerintah dan juga pihak-pihak terkait lainnya bisa menanggapi hal tersebut, karena walaupun di tempat terpencil tapi kami sangat membutuhkan sinyal,” kata Yunindy.
Yunindy berharap, persoalan itu secepatnya diatasi sehingga tidak menghambat aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya.(Kompas)