Suara Harapan – Kementerian Agama (Kemenag) segera membuka ratusan ribu rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN).
Formasi tersebut sebanyak 110.553 atas 20.772 CPNS dan 89.781 PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
“Ini formasi terbesar sepanjang sejarah yang diberikan Kementerian PANRB,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Yaqut menegaskan, 110.553 formasi yang diberikan ini akan semakin memperkuat manajemen SDM di Kemenag.
“Kami sangat apresiasi kepada Pak MenPANRB, karena formasi 110.553 ini pasti akan sangat membantu kami,” ujarnya.
Yaqut menjelaskan, formasi ASN di tahun 2024 ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan jabatan guru, dosen, penghulu, penyuluh agama, pengawas jaminan produk halal, dan jabatan lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan dasar Kemenag.
“Pengadaan ASN 2024 juga untuk percepatan tranformasi layanan digital di Kemenag,” pungkas Yaqut.
Yaqut menambahkan, terdapat sejumlah alasan dalam pengajuan formasi di tahun 2024, salah satunya karena banyaknya pegawai Kemenag yang akan memasuki usia pensiun yakni tahun 2024 sampai 2028 sejumlah 48.991.
“Ini menjadi concern kami karena usia pensiun hingga di rentang 4 tahun ke depan,” tandasnya.
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyampaikan pihaknya bersama Kemenag telah melakukan pembahasan sebelum menentukan 110.553 formasi CPNS.
Seperti untuk guru madrasah, guru Sekolah Menengah Teologi Kristen, Sekolah Menengah Atas Katolik, dosen perguruan tinggi keagamaan negeri, penyuluh agama, penghulu, talenta digital, dan penempatan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Misalnya untuk guru madrasah, sekolah Kristen, dan sekolah Katolik, lanjut Anas, jumlah formasinya akan mencapai puluhan ribu, yang kini sedang didetilkan oleh Kemenag.
“Selain itu, disiapkan ribuan formasi masing-masing untuk penyuluh agama dan penghulu. Juga ada ribuan formasi untuk dosen di kampus keagamaan, sebagai komitmen negara untuk terus mendukung pendidikan keagamaan,” ujar Anas yang juga mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Anas memaparkan, berbagai formasi di lingkungan Kemenag memiliki peran penting dalam memberikan wawasan terkait program pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Sebagai contoh, pelibatan penyuluh agama dan penghulu untuk menjembatani program prioritas pembangunan dengan masyarakat.
“Misalnya penghulu bisa menekankan soal penanganan stunting ke calon pengantin. Kemudian penyuluh agama tentu saja harus terus intens mendorong moderasi beragama,” tuturnya.
Selain itu, Anas juga mengapresiasi Kemenag telah mengalokasikan formasi untuk talenta digital seperti layanan haji, umroh dan penempatan IKN.” (Hijaupopuler.id)