Kupang, Suara Harapan – Tokoh masyarakat adat Amfoang yang juga panitia Daerah Otonomi Baru (DOB) Amfoang, menemui Presiden RI Joko Widodo di Bandara El Tari Kupang, Rabu (6/12/2023).
Dalam pertemuan tersebut, para tokoh masyarakat adat melalui wakil ketua panitia DOB Amfoang, Melky Naetasi, menyampaikan sejumlah pokok pikiran, termasuk meminta Presiden Jokowi untuk mencabut moratorium DOB se-Indonesia.
Selain mencabut moratorium DOB, mereka juga meminta Presiden Jokowi untuk mengangkat pemekaran Amfoang sebagai isu strategis nasional karena Amfoang termasuk dalam daerah 3T yang berbatasan darat langsung dengan Oekusi, Negara Timor Leste.
Selain itu, mereka juga meminta Presiden untuk menertibkan kembali pilar-pilar batas Naktuka, Amfoang Timur; membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Amfoang Timur yang berbatasan dengan Oekusi Ambeno, Timor Leste; membangun infrastruktur jalan dan jembatan sungai Talmanu, Kapsali, Ta’en Bonpo, Suitoto, dan Noel Fael; serta memohon kepada Presiden Jokowi untuk dapat meresmikan proyek Observatorium Timau yang merupakan proyek nasional dan terbesar di Asia Tenggara.
Naetasi mengatakan bahwa pihaknya sangat berharap Presiden dapat memperhatikan pokok pikiran yang mereka sampaikan. Menurutnya, Amfoang memiliki potensi yang besar untuk menjadi daerah otonomi baru.
Ia juga mengatakan bahwa Amfoang memiliki batas langsung darat dengan Oekusi, negara Timor Leste. Hal ini menjadikan Amfoang sebagai daerah yang strategis.
“Amfoang memiliki batas langsung darat dengan Oekusi, negara Timor Leste. Hal ini menjadikan Amfoang sebagai daerah yang strategis. Amfoang dapat menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan Timor Leste,” kata Naetasi.