Kupang, Suara Harapan – Yayasan PIKUL mengadakan kegiatan bertema “Selebrasi Kolektif untuk Keadilan Iklim yang Inklusif”, Selasa (30/5/2023) di Aula Asrama Haji NTT, Kupang. Kegiatan ini merupakan perayaan capaian dan pengalaman dari program-program yang telah dilakukan oleh PIKUL di desa-desa mitra selama lima tahun terakhir.
Dalam selebrasi ini, PIKUL ingin membagikan pembelajaran kepada semua pihak mengenai praktik-praktik yang berhasil serta bagaimana memperbaiki kegagalan-kegagalan yang terjadi selama program berlangsung.
Zadrakh Mengge, Project Manager Program Penguatan Petani Perempuan – Komunitas Tangguh Iklim dan Bencana di Indonesia (ICDRC – YFF), menjelaskan, selebrasi ini amerupakan bentuk perayaan keberhasilan dan kegagalan dari program-program yang dikerjakan oleh PIKUL di Desa-desa mitra selama lima tahun terakhir.
“Kegiatan ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak baik untuk mereplikasikan praktik baik maupun memperbaiki kegagalan-kegagalan selama program,” ujarnya.
Tujuan utama dari selebrasi ini terbagi menjadi tiga poin penting. Pertama, untuk mendistribusikan cerita keberhasilan dan kegagalan kepada publik dan pemerintah guna meningkatkan pemahaman mengenai isu perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam.
Kedua, membangun pengakuan dan komitmen berkelanjutan terhadap keberhasilan program yang telah memperkuat ketahanan komunitas dalam menghadapi perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam di wilayah darat maupun pesisir.
Ketiga, memperkuat jaringan kolektif dalam menjaga dan mengelola sumber daya alam di tingkat desa, kota, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
Sejak tahun 2018, Yayasan PIKUL telah mendorong partisipasi penuh perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam dan menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif.
Acara “Selebrasi Kolektif untuk Keadilan Iklim yang Inklusif” terdiri dari empat kegiatan utama. Pertama, pemaparan dan dialog mengenai tantangan inovasi perencanaan desa dengan perspektif PRB-API dan PB (Pengurangan Risiko Bencana – Adaptasi Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan) dengan melibatkan narasumber dari BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Kupang.
Kedua, penyajian menu pangan lokal oleh kolektif Desa Oh Aem 1, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang. Ketiga, dialog bersama kolektif dan kelompok mitra PIKUL, di mana mereka akan berbagi pengalaman tentang keberhasilan dan kegagalan selama bekerja sama dengan PIKUL. Keempat, pameran dan bazar produk, di mana setiap kelompok dan kolektif desa akan memamerkan dan menjual produk unggulan mereka kepada pengunjung.
Selain melibatkan kolektif dan kelompok mitra PIKUL dari Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Pulau Semau, kegiatan ini juga melibatkan akademisi, instansi pemerintah di tingkat kabupaten, forum pengurangan risiko bencana, organisasi masyarakat sipil seperti OXFAM Indonesia, dan komunitas serta UMKM lokal lainnya seperti CAFE INklusi (CAFEIN), Filosopi Timor, GS Organik, dan Ensikei Tenun.
Dengan melibatkan berbagai pihak, PIKUL berharap selebrasi ini dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat upaya bersama dalam menjaga keadilan iklim yang inklusif dan berkelanjutan.*ENS/Suara harapan