Yohanis Mase: Demi Kesejahteraan, Gereja dan Pemerintah Saling Sinergi

Pelayanan39 Views

Bupati Kupang: Semua klasis di Kabupaten Kupang dapat bertemu dirinya, sampaikan isi hati yang rasional, saling bertukar pikiran dalam membangun kehidupan jemaat menjadi lebih sejahtera. Tetapkan program kerja yang erat kaitannya dengan kebutuhan jemaat/masyarakat, relevan dengan program Revolusi 5P. Esensinya, sebuah usaha dibangun bukan karena intelektual melainkan iman spiritual yang bagus,

Oelamasi, Suara Harapan – Tahun 2022 bersama dalam satu lingkaran persaudaraan sebagai kawan sekerja Allah, dirasakan penuh syukur dengan berlangsungnya Persidangan Majelis Klasis yang ke -8, Natal Klasis dan HUT ke-7 Klasis Sulamu, bertempat di Gedung Kebaktian Jemaat Imanuel Kukak, Senin, 17/1/2022.

Pelayan Tuhan dari Sinode GMIT Pdt.Yusuf Nakmofa, M.Th. Dalam suara gembalanya mengucap syukur dan bangga kepada panitia, pelayan, para pengurus klasis Sulamu serta semua yang terlibat sehingga acara berjalan dengan baik.

Berkat kerja keras, diperoleh dana sebesar Rp88.550.000 yang berhasil dikumpulkan untuk mendukung terselenggaranya acara.

Sekretaris Sinode GMIT ini melanjutkan, bahwa periode pelayanan tahun 2020 hingga 2023 merupakan bentuk tantangan pelayanan yang sanggup dihadapi Jemaat, meski di tengah pandemi covid 19, juga terpaan badai seroja. Tantangan bagi kita, hanya bisa melalui dengan berinovasi, kreatif, tekun, taat dan setia.

Ia berpesan kepada sahabat-sahabat yang akan bersidang dalam klasis, jadikan media ini sebagai sarana rekoleksi dan rekreasi iman. Wujudkan persekutuan kebersamaan dari tempat ini.

Dinamika hidup pasti ada dan tak dapat di elak, namun jangan pesimis, tempatkanlah Kristus Sang Kehidupan di atas segalanya, perjalanan pelayanan masih dua tahun ke depan, pelajari potensi-potensi yang ada, nikmati dan resapi setiap program yang telah direncanakan dengan terus berkarya demi Kemuliaan Tuhan,”pesannya”.

Dana terkumpul sebesar itu, pastinya tak lepas dari peran salah satu anggota seksi usaha dana, Yohanis Mase. Wakil Ketua II DPRD Kab.Kupang ini, dalam sambutannya berterima kasih atas keterlibatan semua pihak dalam memberikan bantuan, baik moril maupun materiil, sehingga ke-3 acara iman ini dapat terlaksana sesuai harapan.

Ia juga menyinggung soal beratnya tantangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Kupang di masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kupang, dalam menghadapi dan menyikapi dampak pandemi covid 19 dan badai seroja.

Kerja keras Bupati Kupang memperoleh bantuan stimulan perbaikan rumah korban badai seroja dari pemerintah pusat sebesar Rp229.090.000.000, dikatakan Anis Mase patut diapresiasi.

Pengalamannya selama menjadi DPRD Kab.Kupang, sejarah menyatakan satu-satunya Bupati yang mendukung DPRD, dengan menganggarkan Dana Inovasi, barulah Bupati Kupang, Korinus Masneno, “pujinya”.

Dana ini bukan untuk kebutuhan DPRD, melainkan bergandeng tangan lakukan percepatan dalam menyukseskan program 5P (Pertanian,Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Pariwisata).

Masing-masing DPRD Kab.Kupang rancang program dan realisasikan bersama rakyat,”jelasnya”. Dikisahkan Anis Mase, memasuki sidang APBD Tahun 2022, Bupati berbisik padanya untuk dianggarkan Rp700 juta bagi Kecamatan Sulamu.

Program Gereja dan Pemerintah harus saling sinergi, jalan seiringan demi kesejahteraan,”kata Mase”. Sedangkan kepada Kepala Desa terpilih, beliau tegaskan jangan kerja sendiri. Dana Desa dioptimalkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat/ jemaat.

Melalui potensi yang ada di Jemaat, dalam rangka pemulihan dan percepatan ekonomi Jemaat di tengah pandemi covid 19 dan dampak badai seroja, Bupati dalam sambutannya sekaligus sebagai pemateri dalam pembukaan sidang klasis tersebut menerangkan, sidang ini dapat melahirkan program-program yang meningkatkan iman dan spiritual, ekonomi, juga sosial budaya.

Penyusunan program 2022, dalam rangka rapat-rapat klasis, imbau Bupati Kupang, semua klasis di Kabupaten Kupang dapat bertemu dirinya, sampaikan isi hati yang rasional, saling bertukar pikiran dalam membangun kehidupan jemaat menjadi lebih sejahtera. Tetapkan program kerja yang erat kaitannya dengan kebutuhan jemaat/masyarakat, relevan dengan program Revolusi 5P. Esensinya, sebuah usaha dibangun bukan karena intelektual melainkan iman spiritual yang bagus,”dorong Bupati”.

Diperlukan adanya kolaborasi masyarakat dan gereja dalam rangka penguatan spiritual. Klasis harus mampu bimbing jemaat, apa programnya, kerjanya bagaimana, pemanfaatannya jelas, maka Bupati Kupang siap membantu secara finansial. Tak ada yang tak dapat diketahui, kalau hanya diam. Sampaikanlah apa yang menjadi kebutuhan. Dari sisi pertanian, integrasikan kelompok tani dengan klasis. Begitu juga dengan peternakan, perkebunan, perikanan dan pariwisata. Harapannya, bisa dipertemukan dengan klasis-klasis yang lain, dalam mendukung program Revolusi 5P.

Di manapun Bupati Kupang ini berada, istilah yang sering disampaikan dirinya terkait manfaat ekonomi bagi masyarakat, di mana hasil panen dapat digunakan untuk kebutuhan pakan ternak, bahkan dapat juga dijual, yang dari segi ekonomis sangat menguntungkan, inilah yang disebut Bupati memanen beras di puncak gunung.

Misalkan di lahan 1 hektar yang ditanami lamtoro teramba bisa memenuhi kebutuhan pakan sapi minimal 4 ekor, dan jika 1 KK membeli sapi seharga 4 juta sebanyak 4 ekor, maka dalam beberapa bulan sudah bisa menjualnya lebih kurang 8 jt/ekor. Praktis jelas Masneno, keuntungan sebanyak 16 jt bahkan mungkin lebih, sudah bisa membeli beras sebanyak 32 karung yang pastinya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dalam setahun.

Acara ini dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis biji lamtoro teramba dari Bupati Kupang kepada Pendeta Jemaat Imanuel Kukak. Turut hadir, Kepala Kantor Agama Kab.Kupang, Ketua Majelis dan para pendeta se-Klasis Sulamu, Camat, aparat Desa, serta undangan lainnya.*Sipers ]]>