Kupang, Suara Harapan – Salah satu kandidat Bupati Kupang, Yosef Lede, mulai buka suara terkait strategi pembangunan yang akan dilakukan jika dipercaya menjadi pemimpin di Kabupaten Kupang.
Dalam wawancara eksklusif dengan Suara Harapan, Jumat (12/4), Lede memaparkan rencananya yang komprehensif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menjawab berbagai program pembangunan yang diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Lede prihatin dengan kenyataan bahwa Kabupaten Kupang saat ini mengandalkan sumber daya alamnya tanpa memaksimalkan potensinya untuk meningkatkan PAD.
“Kita memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun pendapatan kita hanya sekitar 60 miliar. Kita bisa mendapatkan lebih banyak, bahkan 300 miliar setahun, jika kita mengelola potensi ini dengan baik,” ujar anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Partai Gerindra tersebut.
Meningkatkan PAD melalui Perusahaan Daerah
Strategi utama Lede adalah fokus pada hilirisasi sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat. Ia berencana untuk membangun perusahaan daerah di berbagai sektor, seperti pertambangan, peternakan, perikanan, garam, dan rumput laut.
“Kita akan membangun perusahaan tambang daerah untuk mengelola tambang di Kupang secara bertanggung jawab dan mendatangkan PAD yang signifikan,” jelas Lede.
“Jadi yang selama ini masih menempel di (Dinas) PU kita swastakan sehingga tambang bisa kelola secara baik, sekaligus menjaga daerah tambang,” lanjutnya.
Sebagai daerah penghasil sapi terbesar di NTT, Lede juga berencana membangun perusahaan sapi. Masyarakat akan memperoleh dukungan bibit. Setelah itu perusahaan daerah ini akan membeli kembali dari masyarakat dengan harga pasar.
“Misalnya setiap tahun satu desa masing-masing dapat 100 ekor. Setelah misalnya satu tahun kita beli kembali. Kita bangun MoU dengan pemerintah Surabaya atau Jakarta untuk dikirim ke sana,” jelas Lede.
Untuk meminimalisir potensi kerugian, menurut Lede, setiap ekor sapi akan diasuransikan. Selain itu, disiapkan juga dokter di setiap kecamatan. Pihak Dinas Peternakan bertugas menyiapkan obat-obatan.
Di sektor perikanan dan kelautan, Lede sudah punya rencana untuk membangun TPI dan perusahaan garam di wilayah potensial. Untuk TPI, ia bahkan sudah memastikan tempatnya.
“Lokasinya di sebelah pantai Panmuti, di Noelbaki. Kita sudah ukur semua karena saya punya mimpinya seperti itu. Sehingga orang dari Tarus sampai orang di negara Timor Leste cukup sampai di kita,” papar Lede.
“Yang berikut, kita punya potensi garam Maka harus ada perusahaan garam. Kalau saya dipercayakan, saya menjamin ada perusahaan garam. Dan itu adalah perusahaan milik daerah,” lanjutnya.
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut melalui jaminan harga jual yang kompetitif, Lede juga bertekad membangun perusahaan rumput laut.
“Sehingga yang terjadi hari ini adalah para petani rumput laut merasa resah dengan harga rumput laut, harga mentah, kita kendalikan itu dengan harga yang pas, supaya tingkat kesejahteraan dari para petani rumput laut itu lebih baik,” jelasnya.
Selain perusahaan daerah di sektor strategis di atas, Yosef Lede juga berencana membangun perusahaan daerah yang mengurusi pasar untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi perdagangan.
“Kita tata kelola pasar secara baik sehingga orang mau berdagang di situ ada nilai jual di situ. Dengan sendirinya PAD dapat, tidak ada bocor di mana-mana,” kata Lede.
Melalui perusahaan-perusahaan daerah ini, Lede yakin akan ada peningkatan PAD yang signifikan. Dengan demikian pemerintah bisa membiayai program-program pembangunan yang sudah direncanakan.
Lede berjanji akan memperhatikan kesejahteraan para ASN dan tenaga honor untuk memastikan mereka bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kalau hari ini Pemkab tidak bisa bayar TPP, itu karena ketidakmampuan daerah menggali potensi yang ada untuk mendatangkan PAD,” ujarnya.
“Ini yang akan kita perjuangkan. Sehingga kalau PAD kita sudah meningkat maka kesra pegawai juga akan kita naikan,” lanjut Lede.
Program Strategis
Menurut Lede, program-program pembangunannya akan fokus pada pemberdayaan masyarakat sesuai kategori. Selain pemberdayaan petani, peternak, nelayan, Yosef Lede sudah menyiapkan program khusus yang menyasar generasi muda di Kabupaten Kupang.
Program itu diberi nama pemberdayaan kemandirian dengan fokus menyiapkan lapangan kerja bagi orang muda melalui karang taruna.
“Jadi setiap karang taruna itu tiap tahun, akan diberikan dana Rp150 juta. Dengan dana itu dia menciptakan program sesuai potensi yang ada di desa,” ujarnya.
“Kalau anak muda diberdayakan dia akan mandiri. Kalau sudah mandiri dia bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain,” tambah Lede.
Selain pemberdayaan kaum muda, ada juga program penguatan lembaga keagamaan. Setiap lembaga agama akan mendapatkan dukungan dana sebesar Rp 10 miliar per tahun.
“Kita harus menyadari amannya negeri ini karena ada doa. Maka kita sebagai mitra yang baik, harus melihat ini sebagai suatu kemitraan. Bagi saya 10 miliar itu cukup,” paparnya.
Berikutnya ada program pemberdayaan kaum disabilitas. Menurut Lede, para disabilitas tidak cukup hanya diberi dukungan fisik tapi peningkatan kapasitas dan pemberdayaan.
“Jadi disabilitas dengan kemampuan yang ada kita akomodir itu di dalam anggaran sehingga mereka katakanlah diberikan pelatihan dan sebagainya,” kata Lede.
Di sektor pariwisata, selain pengembangan lokasi-lokasi wisata potensial beserta UMKM lokal, Lede juga sudah menyiapkan rencana untuk membangun sebuah ikon wisata di Pulau Semau.
“Kita harus punya ikon wisata yang jadi identitas kita. Saya punya rencana bangun Patung Kristus Raja di Semau yang akan jadi wisata rohani,” kata Lede.
Bank Data dan Digitalisasi
Untuk menjamin program-program yang dilakukan tepat sasaran dan berdampak, Lede juga akan membangun sebuah sistem data dalam bentuk Bank Data yang lengkap dan akurat.
“Jadi tidak akan tumpang tindih di dalam pelayanan, di dalam pemberian bantuan. Nah, kalau itu yang terjadi, maka percaya akan ada pemerataan, ada keadilan bagi seluruh warga Kabupaten Kupang,” tegasnya.
Untuk meningkatkan pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi digital, Lede juga akan memudahkan pengurusan berbagai dokumen, termasuk KTP.
“Sekarang kan zaman digital. Tidak efektif lagi orang dari Semau atau dari Amfoang datang urus KTP di Oelamasi. Kita harus buat sehingga masyarakat bisa aksesnya di desa mereka,” terang Lede.
Mengubah Wajah Civic Center
Untuk membuat wajah Kabupaten Kupang lebih baik, Lede juga akan memoles Civic Center menjadi sebuah kawasan yang lengkap dengan tempat belajar, tempat olahraga, tempat bermain, dan sebagainya.
“Kita akan bikin jadi kota metropolitan. Ini memang perlu kerja keras, perlu mimpi yang besar dari calon kepala daerah,” ujarnya.
“Dan seorang kepala daerah harus punya mimpi besar. Kalau calon kepala daerah hanya membuat hal yang biasa-biasa, semua orang bisa lakukan,” ujarnya.
Menuju Indonesia Emas
Yosef Lede menegaskan bahwa visi dan mimpi besarnya untuk Kabupaten Kupang akan seiring sejalan dengan visi pemerintah pusat, yakni Menuju Indonesia Emas yang hanya bisa tercapai jika setiap daerah menjadi daerah emas.
Dan untuk mencapai target itu, pemerintah daerah harus menciptakan pelayanan yang cepat, kredibel, serta program yang memberdayakan masyarakat.
“Kita akan sandingkan dengan program nasional. Tetapi kita juga harus mampu menjamin akan adanya ketersediaan anggaran daerah hasil inovasi kerja keras pemda melalui PAD. Sehingga program-program yang direncanakan bisa terlaksana,” pungkasnya.(*)