Oelamasi, Suara Harapan – Meskipun telah menerima bantuan Seroja terbesar di NTT, masih terdapat 5.684 rumah di Kabupaten Kupang yang belum tersentuh bantuan. Namun, Pemkab Kupang menegaskan bahwa upaya maksimal terus dilakukan untuk membantu semua korban bencana.
Bupati Kupang Korinus Masneno telah menginstruksikan agar semua warga masyarakat yang terdampak Seroja mendapatkan bantuan. Pendataan dan usulan kembali dilakukan, dan koordinasi dengan BNPB terus berlanjut untuk membantu masyarakat yang belum mendapatkan bantuan.
Kepala BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti menjelaskan bahwa sejak Maret 2023, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan bantuan bagi masyarakat yang belum tersentuh, termasuk mengusulkan data penyintas ke BNPB dan mengajukan usulan lewat pemanfaatan Dana Hibah R3P.
Meskipun belum ada jawaban resmi dari BNPB, Pemkab Kupang tidak menyerah. Upaya melengkapi data terus dilakukan dengan kerjasama pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat. Semmy menekankan pentingnya melengkapi dokumen dengan baik, seperti titik koordinat foto rumah dan data pendukung lainnya.
“Proses penyiapan data ini sangat penting. Upaya sudah dilakukan maksimal, namun karena akses masyarakat yang terdampak tersebar di 119 Desa/Kelurahan, masih ada 600an data yang belum dikirim dari Desa/Kelurahan,” ungkap Semmy.
Dirinya berharap dukungan Pemerintah Desa/Kelurahan untuk melengkapi data dan segera memasukan ke BPBD. Pemkab Kupang juga akan melakukan verifikasi kembali untuk memastikan kelengkapan data.
“Kita mau cepat tapi bagaimana dengan yang masih berproses melengkapi datanya? Usulan bantuan bagi korban badai Seroja yang belum terakomodir tersebut tetap akan dilanjutkan. Kita bukan baru mulai sekarang, sudah dimulai dan kita siap mengusulkan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini BNPB,” kata Semmy.
Semmy mengajak semua pihak untuk bersabar dan memahami alur penyaluran bantuan yang berproses dan melewati mekanismenya. Anggaran ini dari Pemerintah Pusat dan Pemkab Kupang harus mengikuti semua syarat yang diberikan dengan baik dan menunggu keputusan Pemerintah Pusat.
“Upaya sudah maksimal kita lakukan, mohon dukungan doa kita semua. Jangan kami dihujat atau diasumsikan hanya tidur lelap, kami tidak duduk diam,” ungkap Semmy. (Sipers Prokopim KK/30/24/Red)