KUPANG, SH – Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Tome Da Costa, menyoroti perlunya perbaikan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kupang agar dapat dimanfaatkan secara lebih efektif.
Tome menyampaikan bahwa selama ini, anggaran yang tersedia belum dimanfaatkan dengan tepat sasaran, sehingga hasil pembangunan tidak optimal.
Menurutnya, salah satu contoh pemanfaatan anggaran yang kurang tepat adalah dalam pengadaan peralatan pertanian, seperti traktor, yang diberikan kepada pihak-pihak yang tidak memiliki lahan khusus untuk kegiatan pertanian.
“Traktor kita siapkan, tapi diberikan kepada orang-orang yang tidak memiliki lahan khusus untuk itu,” ujar politisi Partai Gerindra tersebut, Jumat (2/11).
Ia menekankan bahwa seharusnya alokasi peralatan tersebut diarahkan pada petani atau kelompok yang benar-benar memiliki lahan agar dampak pemanfaatannya lebih maksimal.
Lebih lanjut, Tome juga menyoroti kurangnya penertiban anggaran di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia menekankan bahwa OPD harus mengelola anggaran dengan baik agar dapat memajukan Kabupaten Kupang.
Sebagai contoh, ia menyebutkan Dinas Pariwisata, yang menurutnya memiliki potensi besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika pengelolaan dilakukan secara serius dan tepat.
Tome memberikan gagasan untuk membangun taman wisata di Civic Center yang dapat menjadi destinasi wisata sore hari. Ia berharap konsep ini akan menarik para pedagang kecil, seperti penjual bakso dan jajanan lainnya, sehingga dapat menciptakan suasana yang mirip dengan kota wisata seperti Yogyakarta.
“Bisa mengundang semua tamu yang jual bakso, jual apa, setiap sore. Ini satu wisata yang mungkin belum pernah dilakukan,” tambahnya.
Selain itu, Tome juga menyoroti pengelolaan tambang pasir yang selama ini dinilai kurang tertib. Menurutnya, penambangan pasir di Kabupaten Kupang perlu pengaturan lebih ketat agar dapat meningkatkan PAD dan menghindari kebocoran potensi pendapatan.
Ia menyarankan agar pemerintah menyiapkan titik pengumpulan di beberapa lokasi strategis, seperti di Tarus, Kupang Barat, dan Matani.
Dengan sistem ini, setiap kendaraan yang membawa pasir harus melalui satu pintu masuk yang telah ditentukan untuk memastikan kejelasan dan akuntabilitas pemasukan daerah.
Tome berharap agar Bupati mendatang, siapapun yang terpilih, memperhatikan dan melaksanakan perbaikan ini demi kemajuan Kabupaten Kupang.”Saya ingin siapa pun yang naik nanti dapat memperhatikan hal ini,” tutupnya. (*)