NEKAMESE, SH – Jalanan yang rusak parah di enam desa di Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, memicu keprihatinan dan sindiran getir dari warga setempat.
Jalan-jalan yang dipenuhi lubang dan bebatuan ini merupakan akses utama menuju pusat kecamatan dan Kota Kupang. Namun kondisinya yang memprihatinkan menghambat aktivitas warga dan mengancam keselamatan.
“Ibu hamil kalau lewat sini bisa-bisa melahirkan di tengah jalan,” ujar Yafet, warga Desa Bone, Jumat (28/6).
Keluhan ini bukanlah hal baru. Beberapa tahun lalu, longsor juga pernah memutus total akses ke kota, memaksa warga terisolasi selama beberapa hari.
Meskipun pemerintah telah melakukan perbaikan pada titik longsor, sebagian besar lainnya juga membutuhkan perbaikan. Masyarakat mengaku sudah menyampaikan aspirasi ini sejak lama tetapi belum diindahkan hingga saat ini.
“Kami sudah bosan dengan janji-janji kosong,” kata seorang penjual hasil kebun yang harus berjuang melewati jalan rusak untuk mencapai pasar di Kota Kupang.
Petani dan peternak, yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal, merasakan dampak paling parah. Susahnya akses jalan membuat mereka kesulitan mengangkut hasil panen dan ternak ke pasar di Kota Kupang.
“Kami merasa seperti terlupakan,” ungkap Yosef warga desa Bone lainnya.
Kondisi jalan yang memprihatinkan ini menjadi pekerjaan rumah bupati Kupang periode 2024-2029. Karena perbaikan infrastruktur jalan bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga tentang keadilan sosial dan hak dasar warga untuk hidup layak. (*)