SO’E, SH – Debat publik pertama pasangan calon bupati dan wakil bupati Timor Tengah Selatan (TTS) pada Jumat (25/10) siang menjadi ajang sorotan terhadap isu kemiskinan ekstrem yang masih jadi persoalan besar di TTS.
Paket Bersatu, Drs. Salmun Tabun, M.Si dan Dr. Marten Tualaka, SH. M.Si, menempatkan isu ini sebagai salah satu fokus utama program mereka. Menariknya, isu ini juga menjadi pertanyaan yang dari para panelis kepada Paket Bersatu dalam sesi kedua debat.
Data BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa jumlah warga yang tergolong dalam kemiskinan ekstrem di Kabupaten TTS mencapai lebih dari 168 ribu jiwa. Situasi ini memerlukan penanganan komprehensif dari pemerintah daerah melalui visi, misi, dan program kerja yang terukur.
Menanggapi hal ini, Paket Bersatu telah merancang sejumlah program strategis, termasuk penciptaan lapangan kerja dan penyediaan sarana dan prasarana dengan fokus pada sektor pertanian, peternakan, UMKM, dan ekonomi digital.
Selain itu, mereka juga berkomitmen membangun iklim ekonomi yang mendukung produktivitas masyarakat.
“Kami akan memastikan sarana prasarana untuk mendukung para petani dalam pengolahan lahan, pembibitan, dan penyediaan pupuk. Paket Bersatu juga akan menghadirkan satu penyuluh pertanian di setiap desa,” jelas Salmun Tabun.
Program kedua yang diusung untuk mengatasi kemiskinan ekstrem adalah peningkatan pembangunan infrastruktur dasar yang memudahkan konektivitas menuju pusat-pusat produksi dan layanan publik, demi meningkatkan produktivitas masyarakat secara adil.
“Kami akan membuka akses yang menghubungkan daerah-daerah ke pusat pelayanan publik dan pusat produksi masyarakat. Infrastruktur jalan, terutama 19 ruas jalan strategis, akan menjadi perhatian kami. Selain itu, dana desa juga harus dimanfaatkan untuk membangun konektivitas dengan ruas-ruas jalan strategis tersebut,” tambah Salmun.
Untuk itu Paket Bersatu menekankan pentingnya kerja kolaboratif dengan pemerintah provinsi, pusat, serta pemerintah kecamatan, desa, dan kelurahan, bersama pihak swasta, LSM, lembaga agama, lembaga adat, dan para stakeholder lainnya.
“Kerja kolaborasi lintas OPD juga sangat penting agar angka kemiskinan ekstrem ini dapat kita turunkan dan TTS dapat mencapai kondisi masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, indah, dan harmonis,” lanjut Marten Tualaka.
Selain itu, Paket Bersatu juga menekankan pentingnya layanan pendidikan dan kesehatan. Mereka berkomitmen menghadirkan layanan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan terjangkau, serta meningkatkan layanan kesehatan yang murah dan mudah diakses oleh semua kalangan.
Layanan ini juga berorientasi pada peningkatan keterampilan berbasis potensi lokal, yang diharapkan dapat mendorong masyarakat TTS menuju kemandirian dan kesejahteraan. (*)