KUPANG – Kepala Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat, Melkisedek Petan, menunjukkan dedikasi tinggi dalam memajukan desanya melalui berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Kepada Suara Harapan, Petan mengungkapkan capaian dan tantangan selama setahun lebih masa kepemimpinannya.
“Selama satu setengah tahun ini, kami telah melakukan beberapa kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Petan, Rabu (21/8).
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2023, pembangunan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat melalui pemberian 100 ekor babi untuk masyarakat dan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 85 kepala keluarga.
Memasuki tahun 2024, Desa Poto mulai dengan melaksanakan pembangunan infrastruktur. “Kami sedang membangun jalan tani sepanjang 884 meter di Dusun 3, yang saat ini sudah 75 persen rampung,” jelas Petan.
Selain itu, pembangunan Posyandu juga telah mencapai kemajuan lebih dari 60 persen.
Petan juga berhasil mengusulkan dan mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten berupa dua unit hand traktor dan dua unit pompa air untuk irigasi sawah.
“Untuk perpompaan itu diberikan dalam bentuk dana yang dibelanjakan sendiri oleh kelompok tani,” tambahnya.
Fokus utama Petan adalah mengatasi ketertinggalan desa dalam berbagai aspek. “Saya hadir di Desa Poto karena melihat berbagai hal yang masih tertinggal, baik infrastruktur, jaringan telekomunikasi, pertanian, peternakan, dan perikanan serta potensi pariwisata yang perlu dioptimalkan,” ungkapnya.
Salah satu prestasi Petan yang membuat masyarakat memilihnya sebagai kepala desa adalah keberhasilannya membangun embung irigasi saat menjabat sebagai kepala dusun. Ia berharap dapat mengembangkan embung irigasi itu agar bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Desa Poto.
“Ke depan saya ingin embung irigasi ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, bukan hanya Dusun 3,” tegasnya.
Untuk tahap kedua anggaran dana desa tahun 2024, Petan merencanakan pembangunan enam unit sumur gali dan enam unit fiber air.
Ia juga fokus pada penanganan stunting melalui program yang telah berjalan satu bulan dari total empat bulan yang direncanakan.
Meski telah mencapai banyak kemajuan, Petan mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi.
“Kami sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, terutama untuk pembangunan jalan yang menghubungkan Dusun 3 dengan Kecamatan Sulamu,” pungkasnya. (*)