NEKAMESE, SH – Desa Oelomin melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka serah terima pekerjaan pembangunan infrastruktur yang terdiri dari lampu jalan, sumur bor, dan jaringan perpipaan pada tahun 2024.
Acara yang dihadiri oleh masyarakat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari pemerintah kecamatan Nekamese, menjadi momentum penting untuk mengevaluasi tahap pertama penggunaan dana desa tahun 2024.
Kepala Desa Oelomin, Yeheskial Ablelo, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kerjasama yang baik antara masyarakat, BPD, PPAP, dan TPK sehingga pembangunan fisik di desa dapat terlaksana dengan lancar.
“Tahun ini, Dusun 4 yang mendapatkan alokasi, dan tahun depan satu dusun lagi akan menerima manfaat yang sama. Saya sangat bersyukur atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak, sehingga kegiatan pembangunan fisik tahap 1 di Desa Oelomin berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dalam laporan pertanggungjawaban dana desa tahap 1, Yeheskial menyebutkan total alokasi dana sebesar Rp 805.712.086 yang telah digunakan untuk berbagai bidang, termasuk pembangunan dan peningkatan fasilitas umum.
“Untuk Bidang Pembangunan, telah dialokasikan Rp 443.000.193, yang di antaranya digunakan untuk pemasangan jaringan lampu jalan sebanyak 9 unit senilai Rp 229.202.000, peningkatan saluran air Rp 160.000.443, dan berbagai insentif serta kegiatan pendukung lainnya,” jelasnya.
Camat Nekamese, Yermie Absalom Koanak, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi hasil pembangunan dan berharap masyarakat dapat memelihara serta memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun.
“Lampu jalan yang sudah ada harus kita jaga bersama, jangan sampai ada tangan-tangan jahil yang merusaknya. Begitu juga sumur bor yang sudah mulai digunakan untuk pertanian, kita harus maksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Yermie.
Ia juga menyoroti pentingnya kelanjutan pencairan tahap kedua dana desa untuk memastikan masyarakat dapat segera menikmati fasilitas tambahan.
“Kami dari pemerintah kecamatan siap mendukung sehingga pencairan dana tahap kedua bisa lebih cepat,” tambahnya.
Tokoh masyarakat, Tuce, juga menyampaikan kebahagiaannya atas terwujudnya pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh warga Dusun 4, terutama sumur bor yang diharapkan dapat menjadi sumber pengairan untuk usaha hortikultura.
“Selama ini kami kesulitan air, karena kalau gali sumur manual bisa sampai 50 meter baru dapat air. Dengan adanya sumur bor ini, kami sangat terbantu untuk usaha di bidang pertanian,” ujarnya. (*)