NEKAMESE, SH – Puluhan hektar lahan bawang merah di Desa Bone, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, mengalami kerusakan parah akibat serangan hama ulat bawang. Kondisi ini menyebabkan para petani terancam gagal panen dan merugi hingga jutaan rupiah.
Salah seorang petani, Yunus, mengungkapkan keputusasaannya melihat tanaman bawang merah yang seharusnya siap panen kini layu dan memutih dalam waktu semalam.
“Serangan hama ini sangat cepat dan ganas. Sore hari daun masih sehat, tapi paginya sudah putih semua, seperti terbakar,” keluh Yunus, Jumat (28/6).
Yunus mengaku telah mengeluarkan modal besar untuk membeli bibit dan biaya produksi. “Bibit saya beli dari Semau 100 kg, dengan harga Rp45.000 per kilo,” ujarnya.
Ditambah biaya olah lahan yang luasnya sekitar setengah hektar dan lain-lain, total kerugian diperkirakan mencapai Rp10 juta.
Para petani telah mencoba berbagai cara untuk membasmi hama ulat bawang, termasuk menggunakan insektisida. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan.
“Kita semprot obat ulat tambah menjadi-jadi. Terpaksa yang belum umur panen juga kita panen daripada habis,” tambah seorang petani lain.
Yunus dan petani lainnya berharap pemerintah, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Kupang melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), segera turun tangan memberikan solusi dan bantuan untuk mengatasi masalah ini. (*)