FATULEU, SH – Setelah lima tahun berdiri dalam keterbatasan, SMP Negeri 13 Fatuleu SATAP kini memiliki gedung permanen sendiri.
Gedung baru hasil perjuangan panjang Kepala Sekolah Desmis Tulle bersama Komite Sekolah dan dukungan berbagai pihak, resmi selesai dibangun pada 20 November 2024.
Rencana peresmian gedung yang terletak di Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu, ini akan segera dilaksanakan setelah rapat bersama pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah desa.
“Kami bersyukur akhirnya mendapatkan gedung baru setelah bertahun-tahun belajar di gedung darurat. Kerja sama erat dengan Komite dan dukungan orang tua menjadi kunci keberhasilan ini,” ujar Desmis Tulle, Kepala SMPN 13 Fatuleu kepada Suara Harapan, Selasa (3/12).
SMPN 13 Fatuleu SATAP berdiri sejak 2018 sebagai satu atap dengan SD Negeri Oelbima. Selama bertahun-tahun, proses belajar mengajar berlangsung di gedung darurat.
Namun, berkat pengajuan proposal ke Kementerian Pendidikan dan alokasi dana dari pemerintah, pembangunan gedung baru dimulai pada 7 Agustus 2024.
“Bersama Komite, kami berinisiatif mengajukan proposal bantuan pembangunan. Puji Tuhan, responnya cepat, dan gedung baru akhirnya rampung,” tambah Desmis.
Selain gedung baru, SMP ini juga mendapat dukungan dari LSM MTA dalam bentuk buku pelajaran, buku cerita, serta bahan material untuk ruang guru. Bantuan tersebut merupakan bagian dari kerja sama jangka panjang selama 7 hingga 10 tahun.
Inovasi Digital di Tengah Keterbatasan
Meski terbatas secara fasilitas, SMPN 13 Fatuleu SATAP sudah menerapkan ujian berbasis daring sejak 2022. Sekolah ini memanfaatkan bantuan dari Kementerian Pendidikan berupa 15 unit Chromebook, infokus, dan perangkat wireless.
“Penggunaan ujian daring mengurangi biaya operasional seperti fotokopi. Hal ini juga mendukung efisiensi dan modernisasi pendidikan di sekolah kami,” jelas Desmis.

Namun, tantangan belum sepenuhnya usai. Sekolah ini masih membutuhkan fasilitas tambahan seperti MCK, akses air bersih, ruang perpustakaan, ruang guru, serta sarana olahraga. Hingga kini, siswa dan guru masih berbagi MCK dengan SD Negeri Oelbima.
Peran Komite dan Pemerintah Desa
Ketua Komite, Otniel Nuban, mengapresiasi kepemimpinan Desmis Tulle yang dinilai mampu membuka jaringan luas untuk mendukung sekolah.
“Sejak beliau memimpin, banyak bantuan berdatangan, termasuk gedung baru. Ini jadi nilai tambah bagi anak-anak kami,” ujar Otniel.
Sementara itu, Kepala Desa Oebola, Melkianus Tanone, menyampaikan komitmennya mendukung pendidikan di wilayahnya.
“Kami sebagai pemerintah desa selalu siap membantu kebutuhan sekolah. Gedung baru ini adalah hasil kerja keras bersama. Ke depan, kami akan terus mendukung agar mutu pendidikan di SMPN 13 Fatuleu meningkat,” tegasnya.
Dengan rampungnya gedung baru, SMPN 13 Fatuleu SATAP berharap bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Kerja sama yang solid antara sekolah, komite, LSM, dan pemerintah desa menjadi bukti bahwa tantangan pendidikan di daerah terpencil dapat diatasi dengan kolaborasi.
“Ini baru langkah awal. Kami akan terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan fasilitas lain agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan berkualitas,” tutup Desmis penuh optimisme. (*)