KUPANG, SH – Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) telah memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan sektor pertanian dan ekonomi di Kabupaten Kupang.
Hal ini terungkap dalam Completion Meeting Program READSI Kabupaten Kupang yang digelar di Aula Kantor Dinas Pertanian, Rabu (7/8).
Asisten II Kabupaten Kupang, Mesak S. Elfeto, menyoroti potensi komoditas unggulan di berbagai wilayah.
“Di Amfoang, selain kopi, jeruk juga berpotensi untuk terus dikembangkan. Sementara di Semau dan Kupang Barat, bawang merah menjadi andalan,” ujarnya.
Elfeto menambahkan bahwa dukungan sarana prasarana pertanian dari READSI telah banyak membantu meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian.
“Program ini juga telah meningkatkan akses ke lembaga keuangan dan pemasaran hasil pertanian,” jelasnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang sekaligus Manager READSI Kabupaten Kupang, Amin Juariah, memaparkan capaian program dalam peningkatan kapasitas SDM.
“Sekolah Lapangan Dasar telah diikuti 3.500 petani, Bimbingan Lanjutan oleh 2.550 petani, dan berbagai pelatihan lainnya seperti Literasi Keuangan dan Sekolah Bisnis,” ungkapnya.
Juariah juga menyoroti prestasi membanggakan dari Kopi Arabika Timor asal Kecamatan Amfoang Selatan yang meraih juara pertama dalam Kompetisi Kopi Terbaik Nusantara pada September 2022.
Terkait akses finansial, data menunjukkan 30% dari 140 kelompok tani binaan READSI telah mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR), sementara 45,2% anggota kelompok tani telah mengakses pinjaman non-KUR melalui koperasi.
Elfeto menekankan pentingnya kolaborasi antara penyuluh pertanian, fasilitator desa, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Kerjasama yang baik ini perlu ditingkatkan demi terwujudnya sumber daya pertanian yang maju, mandiri, dan modern melalui program READSI,” pungkasnya. (*)