Kupang, Suara Harapan – Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Dr. Eliazer Teuf, mengapresiasi penyelenggaraan workshop literasi bagi guru dan peserta didik di SMP Katolik St. Yoseph Noelbaki. Hal itu disampaikannya ketika membuka secara resmi kegiatan tersebut, Kamis (14/3/2024), di aula sekolah setempat.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Workshop ini sangat penting guna mendukung peningkatan dan penguatan literasi di kalangan guru dan peserta didik,” ujarnya.
Ia mengatakan, penguatan literasi di kalangan guru berguna untuk meningkatkan kompetensi. Sedangkan, bagi peserta didik, sambung Eliazer, penguatan literasi berguna untuk meningkatkan kreativitas. Semua itu, lanjut Eliazer, bisa membentuk pola pikir yang kritis.
“Literasi bisa membentuk pola pikir yang kritis. Guru bisa menjadi kompeten dan peserta didik bisa menjadi lebih kreatif,” ucap Eliazer.
Eliazer menerangkan, penguatan literasi yang didukung oleh Yayasan Rumah Literasi Cakrawala tersebut bisa memacu semangat untuk menulis, baik bagi guru maupun peserta didik. Selain itu, para guru juga bisa menjadi contoh bagi para peserta didik untuk mengembangkan potensi melalui aktivitas menulis.
“Seperti yang saya bilang sebelumnya. Tidak semata hanya output berupa karya, tetapi juga ada outcome, yakni berdampak bagi peserta didik dan berimbas pada proses belajar. Maka, guru harus menjadi contoh,” tukasnya.
Meningkatkan Mutu Pendidikan
Lebih lanjut, Eliazer berharap, kegiatan-kegiatan serupa bisa membantu upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Kabupaten Kupang. Apalagi, keberlanjutan dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya kompetensi guru dan kreativitas peserta didik.
“Sesuai data yang kita punya, pencapaian pada rapor mutu pendidikan kita masih rendah. Makanya, saya berharap, kegiatan-kegiatan serupa bisa membantu meningkatkan pencapaian kita ke depannya,” sambungnya.
Menurutnya, persoalan mutu harus menjadi perhatian yang serius. Untuk itu, Eliazer sangat mendukung kerja-kerja kolaborasi untuk mewujudkan visi pendidikan.
“Beberapa pihak harus terlibat aktif, yakni public governance, coorporate governance, dan civil society. Ketiganya merupakan satu kesatuan ibarat tungku api yang menopang dunia pendidikan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan workshop di SMPK St. Yoseph Noelbaki tersebut berlangsung selama 3 hari, yakni Kamis-Sabtu (14-16/3/2024). Adapun materi yang diberikan adalah penulisan esai ilmiah berbasis pembelajaran bagi guru dan program lispena (literasi dan seni pertunjukan) bagi peserta didik. (Sipers/MPC-NTT)