Kupang Barat, NTT – Kelompok Tani Milenial “Bunga Tani” di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, semakin membuktikan diri sebagai penggerak utama pertanian di wilayah tersebut.
Dipimpin Nopri Aristo Habel, kelompok yang beranggotakan 25 petani muda ini fokus pada pengembangan tanaman hortikultura dan pangan, terutama jagung hibrida.
Dengan lahan seluas 58 hektare, kelompok Bunga Tani berhasil menghasilkan produksi jagung hibrida yang cukup menjanjikan.
“Di tahun pertama, kami memulai dengan 8 hektare dan berhasil memproduksi 18 ton benih jagung betina. Kemudian, berkat dukungan dari dinas pertanian, kami memperluas lahan hingga 20 hektare di tahun kedua dan menghasilkan 40 ton benih,” ungkap Nopri.
Tahun ini, Bunga Tani mengembangkan lahan menjadi 28 hektare dengan target produksi 60 ton benih jagung hibrida.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah, terutama dari dinas pertanian kabupaten dan provinsi, yang memberikan bantuan sumber air bor dan dua alat pipil jagung,” ujarnya.
Selain jagung hibrida, kelompok ini juga menggarap tanaman padi dan kacang-kacangan. Baru-baru ini, mereka memanen 3 hektare padi dengan produktivitas mencapai 3,2 ton per hektare.
“Hasil panen ini memberikan pendapatan sekitar Rp30 sampai Rp40 juta per musim tanam. Kami sangat terbantu dengan fasilitas pemasaran yang disediakan pemerintah melalui kerja sama dengan off taker, sehingga kami tidak perlu khawatir tentang penjualan,” jelas Nopri.
Dengan harga benih jagung hibrida yang mencapai Rp15 ribu per kilogram, Nopri optimis bahwa masa depan pertanian di Kupang Barat akan semakin cerah.
“Kami mengajak para petani di luar sana untuk tetap semangat dalam mengembangkan pertanian, baik hortikultura maupun tanaman pangan. Dengan dukungan yang tepat, kita bisa mencapai kesejahteraan bersama,” tutupnya. (*)