NAIBONAT, SH – Sore itu, suasana di kebun kol milik Dessy Ballo, anggota DPRD Kabupaten Kupang, terasa berbeda. Di antara hijaunya tanaman kol yang berjajar rapi, terlihat kesibukan yang tidak biasa. Dessy Ballo, bersama suaminya Imanuel, sedang memberi pupuk dan menyiram tanaman kol mereka.
Selain sebagai anggota dewan, Dessy Ballo ternyata memiliki passion lain yang tak kalah penting – bertani.
“Selain jadi anggota dewan, saya juga bertani. Ini cara saya untuk bisa merasakan apa yang dirasakan para petani,” ujar Dessy sambil menebarkan pupuk.
Kebun yang ditanami sekitar 10.000 tanaman kol ini menjadi bukti nyata bahwa menjadi petani bisa sangat menjanjikan.
“Jadi petani itu kita jadi bos bagi diri sendiri. Sore-sore kalau di kebun seperti ini nikmatnya luar biasa. Apalagi ada kopi di sana yang akan disuguhkan,” tambahnya dengan senyum lebar.
Dessy berharap dapat mengubah paradigma masyarakat, terutama kaum milenial, tentang pertanian.
“Banyak anak-anak muda kita lebih pilih jadi PNS atau tenaga honor, padahal ada pekerjaan yang sebenarnya tidak butuh lamaran, hanya butuh ketekunan dan kerja keras bisa menghasilkan lebih dari para pegawai,” jelasnya.
Imanuel Ballo, suami Dessy, menambahkan, “Jadi petani sebenarnya tidak susah, banyak lahan tidur yang bisa kita manfaatkan. Ini saya tanam hampir 10 ribu pohon. Kalau pas harga baik itu satu pohon sekitar Rp 15 ribu. Jadi tiga bulan itu bisa panen sekitar Rp 150 juta.”
Keduanya juga menekankan pentingnya gotong royong dalam bertani. “Saat pemupukan di sini biasanya kita kenal dengan istilah ‘madene’, itu seperti bergotong royong. Kita bersama para petani yang punya lahan di sekitar sini sama-sama taruh pupuk,” jelas Dessy.
Sebagai anggota DPRD, Dessy juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah pada sektor pertanian dan peternakan dalam pembangunan Kabupaten Kupang.
“Saya harapkan pemimpin yang terpilih nanti lebih fokus pada pertanian dan peternakan karena inilah kekayaan dan potensi kita, yang akan memberikan sumbangsih yang besar pada pemuda-pemuda kita yang belum memperoleh pekerjaan,” tegasnya. (*)