KUPANG, SH – Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kupang dengan fokus meningkatkan sektor pertanian, Jumat (18/10).
Kegiatan yang berlangsung di Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kupang Timur, ini diisi dengan penanaman tomat serta panen simbolis berbagai komoditas seperti pisang, labu cina, dan jagung.
Selain kegiatan tersebut, Pj. Gubernur Andriko juga menyerahkan bantuan secara simbolis untuk petani. Bantuan yang diberikan mencakup benih padi hibrida, benih hortikultura, benih kacang hijau, pestisida, serta peralatan irigasi seperti pompa air dan instalasi perpipaan untuk mendukung usaha pertanian masyarakat.
Bantuan ini diterima oleh Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, SH, M.Hum, bersama perwakilan dari tiga kelompok tani setempat.
Dalam sambutannya, Andriko menekankan pentingnya ketersediaan air sebagai kunci keberhasilan pertanian di NTT.
“Kita telah menanam tomat dan memanen komoditas pertanian di puncak musim kemarau. Ini menegaskan betapa pentingnya pengelolaan air yang baik. Saat mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Temef, beliau menekankan bahwa air adalah hal utama untuk mendukung sektor pertanian. Kita memiliki tanah subur, tetapi akses air masih menjadi tantangan,” ujar Andriko.
Ia juga menambahkan bahwa dengan infrastruktur bendungan yang telah dibangun, termasuk yang berada di Kabupaten Kupang, diharapkan dapat mengatasi persoalan air sehingga produksi pangan bisa ditingkatkan.
“Pengelolaan sektor pertanian yang baik akan berdampak besar, tidak hanya pada kesejahteraan petani, tetapi juga dalam mengatasi masalah stunting, kemiskinan, dan kemiskinan ekstrem di NTT,” tegasnya.
Pj. Bupati Kabupaten Kupang, Alexon Lumba, dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas kunjungan dan dukungan yang diberikan. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam memperkuat sektor pertanian.
“Sebagian besar masyarakat Kabupaten Kupang bergantung pada pertanian, dan kami terus berupaya mendukung mereka melalui penyuluhan, penyediaan benih unggul, serta akses teknologi dan pasar. Anomali cuaca yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi hasil pertanian, namun kami optimis, dengan manajemen yang baik, Kupang bisa menjadi penghasil pangan utama di NTT,” jelasnya.