KUPANG, SH – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2024/2025 pada 3-6 September 2024.
Kegiatan ini tidak hanya mengenalkan mahasiswa baru kepada kehidupan kampus, tetapi juga membuka wawasan mereka terhadap peluang kerja global, terutama dalam bidang kesehatan.
Dalam sambutannya, Ketua STIKes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, mendorong para mahasiswa baru untuk mulai merencanakan karier sejak dini, dengan menekankan pentingnya bersiap menghadapi tantangan global.
“Jika peluang di dalam negeri terbatas, maka kalian harus berani meraih kesempatan di luar negeri,” tegas Stefanus.
Menurutnya, negara-negara maju saat ini banyak yang membutuhkan tenaga kesehatan seiring dengan populasi yang semakin menua. Indonesia, dengan bonus demografinya, memiliki potensi besar untuk mengisi kebutuhan ini.
Melalui kerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan beberapa lembaga lainnya, STIKes Maranatha Kupang berkomitmen mempersiapkan lulusannya agar layak dan aman untuk bekerja di luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Stefanus juga memaparkan langkah-langkah konkret yang telah dan akan dilakukan oleh STIKes Maranatha, termasuk penyesuaian kurikulum yang mendukung kemampuan mahasiswa untuk bersaing di pasar kerja global. Mahasiswa juga akan mendapatkan pelatihan bahasa asing dan keterampilan teknis yang relevan dengan kebutuhan negara tujuan.
Selain itu, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga diintegrasikan dalam proses pembelajaran di STIKes Maranatha Kupang. Ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat mereka.
Ketua Panitia PKKMB, Saverinus Suhardin, menegaskan bahwa melalui MBKM, mahasiswa akan menjadi pembelajar yang tangguh, relevan dengan perkembangan zaman, dan siap bersaing di tingkat global.
“Semoga mereka bisa cepat beradaptasi dengan suasana belajar dan lingkungan yang baru, sehingga kelak bisa menjadi lulusan yang unggul, berkarakter, dan inovatif,” tandas Suhardin. (*)